Menuju konten utama

Ibu dengan Mastitis Boleh Menyusui Tidak: Ketahui Perawatan Infeksi

Apakah saat ibu menyusui menderita mastitis ia tetap boleh menyusui atau tidak? Berikut penjelasan selengkapnya.

Ibu dengan Mastitis Boleh Menyusui Tidak: Ketahui Perawatan Infeksi
Ilustrasi Ibu menyusui anak. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Apakah saat ibu menyusui menderita mastitis ia tetap boleh menyusui atau tidak? Mastitis adalah gangguan kesehaatan yang seringkali dialami oleh ibu menyusui.

Mastitis merupakan peradangan pada jaringan payudara karena adanya infeksi. Laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan sekitar 3-20 persen ibu menyusui mengalami kondisi mastitis.

Sebagian besar kasus mastitis terjadi dalam enam pekan pertama setelah bayi lahir. Paling sering, mastitis dialami oleh ibu menyusui pada pekan kedua atau ketiga usai kelahiran. Namun, mastitis pun bisa terjadi sepanjang masa menyusui.

Laman Mayo Clinic menjelaskan tanda dan gejala mastitis bisa muncul secara tiba-tiba, yang termasuk:

1. Pembengkakan payudara

2. Penebalan jaringan payudara, atau benjolan payudara

3. Nyeri atau sensasi terbakar terus menerus atau saat menyusui

4. Kulit kemerahan, seringkali dalam pola berbentuk baji

5. Umumnya merasa sakit

6. Demam 38,3 C atau lebih tinggi

Apakah Ibu dengan Mastitis Boleh Menyusui atau Tidak?

Lantas, apakah jika ibu mengalami mastitis, ia boleh tetap menyusui atau tidak? Laman kesehatan NHS menjelaskan, hal utama yang harus dilakukan ibu ketika mastitis adalah terus menyusui (meskipun mungkin sangat menyakitkan).

Dengan berhenti menyusui, penyumbatan hanya akan bertambah parah. Bahkan jika Anda mengalami infeksi, menyusui tidak akan membahayakan bayi Anda (walaupun ASI Anda mungkin terasa sedikit asin).

Pastikan bayi Anda menyusu dengan benar dan beri makan 8 hingga 12 kali sehari (termasuk di malam hari). Coba letakkan kain flanel hangat di atas payudara Anda sebelum menyusui, ini akan membantu meringankan rasa sakit dan mendorong refleks let-down.

Setelah menyusui, pastikan sisa ASI dikeluarkan dengan memeras dengan tangan atau dengan pompa.

Jangan biarkan terlalu lama. Jika Anda merasa tidak membaik dan terus memberi makan secara teratur tidak membuat perbedaan, temui dokter Anda. Mereka akan dapat menilai apakah mastitis Anda disebabkan oleh infeksi. Jika ya, Anda mungkin memerlukan antibiotik. Juga akan membantu untuk menemui spesialis menyusui yang dapat memeriksa perlekatan dan posisi bayi Anda.

Cara Mengobati Mastitis

Ibu menyusui yang mengalami kondisi mastitis juga bisa melakukan sejumlah cara untuk mempercepat penyembuhannya.

Meski ada beberapa tips penyembuhan mastitis yang bisa dilakukan di rumah, ibu menyusui yang mengalami kondisi ini tetap disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.

Beberapa langkah perawatan untuk penyembuhan mastitis pada ibu menyusui, sebagaimana saran dari laman The Womens adalah sebagai berikut:

1. Terus menyusui. Usahakan tidak berhenti menyusui walaupun perlu usaha keras dan menahan rasa sakit. Dengan begitu, ASI tetap aman untuk bayi saat mastitis dalam proses penyembuhan.

2. Kompres hangat. Pakai kain hangat, atau air hangat dalam botol yang dilapisi kain. Tempelkan pada daerah yang sakit sebelum menyusui. Cara ini akan membantu aliran ASI menjadi lancar.

3. Pijat dengan lembut benjolan payudara ke arah puting susu saat menyusui dan ketika mandi.

4. Konsumsi obat untuk mengatasi rasa sakit seperti parasetamol atau ibuprofen. Obat tersebut aman dikonsumsi saat sedang menyusui.

5. Minum air putih sebanyak mungkin, setidaknya 8 gelas per hari.

6. Jangan lupa untuk istirahat. Minta bantuan pasangan, keluarga, atau teman untuk mengerjakan tugas-tugas rumah tangga.

7. Jika Anda tidak ada perubahan, setelah beberapa jam, sebaiknya langsung periksa ke dokter.

8. Jika antibiotik diresepkan oleh dokter, gunakan obat itu sesuai petunjuk. Dokter biasanya akan memberikan antibiotik yang aman untuk ibu menyusui.

Baca juga artikel terkait MASTITIS atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Addi M Idhom