tirto.id - Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra menilai bahwa fluktuasi atau keadaan naik turunnya kasus COVID-19 harian di Indonesia belakangan ini disebabkan fluktuasi pengetesan (testing) COVID-19.
“Kasus itu akan naik terus, memang kan persoalan testing dan tracing [penelusuran kontak erat] yang bisa membuktikannya atau tidak. Jadi fluktuasi angka harian juga karena fluktuasi kapasitas testing,” ucap dia saat dihubungi Tirto pada Senin (11/7/2022).
Hermawan mengatakan potensi kenaikan kasus COVID-19 itu diperkirakan sebagai imbas dari subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 serta pelonggaran pembatasan kegiatan masyarakat.
“Kan kita perkirakan minggu ketiga hingga minggu keempat Juli ini adalah puncak kasusnya,” kata dia.
Hermawan menilai kemampuan testing dan tracing di Indonesia sangat lemah. Dia menyebut seharusnya Indonesia memiliki kapasitas testing setidaknya 100 ribu spesimen per hari dan tracing yang memadai sekitar 1:20 hingga 1:50.
Dia beralasan tingkat penularan dan virulensi subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 cukup tinggi. Meski begitu, tingkat keparahan dan tingkat kematian akibat kedua subvarian Omicron tersebut agak rendah.
“Karena kecepatan penularan dan lemahnya testing, juga terjadi pelambatan dari vaksinasi memang memungkinkan terjadinya kenaikan kasus yang signifikan. Sehingga langkah-langkah strategis termasuk dalam evaluasi kebijakan memang perlu diambil untuk hal ini,” sambung Hermawan.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 mengumumkan penambahan kasus sebanyak 1.681 pada Senin (11/7/2022). Jumlah ini lebih sedikit dari hari sebelumnya, yaitu 2.576. Total angka COVID-19 sejak 2 Maret 2020 hingga kemarin secara kumulatif sebanyak 6.112.986.
Kasus aktif kemarin mengalami penurunan sebanyak 192. Sedangkan hari sebelumnya kasus aktif mengalami kenaikan, yaitu 680. Secara kumulatif, kasus aktif kemarin sebanyak 20.343.
Sementara, kasus kematian akibat COVID-19 kemarin bertambah 7 orang. Jumlah penambahan ini lebih banyak dari hari sebelumnya yaitu 6 orang. Secara kumulatif total kematian akibat COVID-19 hingga kemarin sebanyak 156.798.
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Gilang Ramadhan