tirto.id - Apakah ibu hamil boleh puasa Ramadhan, menjadi salah satu pertanyaan yang kerap muncul saat kita memasuki puasa Ramadhan.
Hukum puasa untuk ibu hamil diatur dalam Islam dengan ketetapan tertentu. Namun, tidak sah hukumnya jika ibu hamil memutuskan untuk berpuasa setengah hari.
Sebab pada dasarnya puasa Ramadhan harus dilakukan satu hari sejak subuh hingga magrib.
Kendati puasa Ramadhan menjadi kewajiban bagi setiap muslim, tetapi ibu hamil memiliki keringanan untuk tidak berpuasa dengan konsekuensi qadha atau mengganti puasa selain di bulan Ramadhan dan membayar fidyah dalam kondisi tertentu.
Apakah ibu hamil boleh puasa menurut Islam?
Ibu hamil yang memutuskan tidak berpuasa, berkewajiban untuk mengganti (qadha') puasanya di hari lain di luar Ramadhan termasuk pembayaran fidyah. Syihabuddin al-Qulyubi dalam kitab Hasyiyah al-Qulyubi ala al-Mahalli menjelaskan, ada dua keadaan mengenai kewajiban tersebut yaitu:
1. Jika ibu hamil tidak berpuasa karena khawatir kondisi fisiknya, atau khawatir dengan kondisi fisiknya sekaligus kondisi kandungannya, maka diwajibkan baginya hanya melakukan qadha puasa saja.
2. Jika ibu hamil tidak berpuasa karena khawatir pada kondisi anak dalam kandungannya, maka dia wajib meng-qadha puasa dan membayar fidyah sekaligus. Syekh Abu Bakar Muhammad Syatha dalam kitab Hasyiyah I’anah at-Thalibin menjelaskan, maksud dari khawatir pada kandungan, yaitu kekhawatiran terjadinya keguguran jika tetap melaksanakan puasa.
Apakah ibu hamil muda boleh puasa dan penjelasan lengkap dokter kandungan
Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan, Mitta Prana saat dihubungi redaksi Tirto menjelaskan bahwa sebelum memutuskan untuk puasa atau tidak, ibu hamil harus memeriksakan kondisinya terlebih dahulu ke dokter kandungan.
"Ibu hamil boleh puasa Ramadhan. Akan tetapi harus periksa ke dokter dulu untuk mengetahui kondisi kehamilannya. Jika berat badan bayi terlalu kecil tidak sesuai umur kehamilannya atau air ketuban sedikit ibu tidak boleh puasa dan atau ibu hamil mempunyai penyakit seperti diabetes, hipertensi dll," tegas dokter Mitta.
Mitta juga mengatakan, yang harus diperhatikan adalah kecukupan gizi karena nutrisi penting untuk pertumbuhan bayi serta kebutuhan cairan agar tidak terjadi dehidrasi karena ibu hamil memiliki kebutuhan cairan cukuo banyak minimal 2 liter.
"Jadi kalau sahur jangan cuman sedikit makannya, harus ada lauk pauk sayur dan susu. Minum minimal 2 gelas, buka juga harus segera berbuka dan minum minimal 2 gelas. Habis tarawih makan lagi dan minum minimal 2 gelas," ujarnya.
Meski begitu Mitta menjelaskan bahwa ibu hamil sebaiknya tidak memaksakan tetap berpuasa jika mengalami kondisi tertentu.
"Jangan memaksakan untuk berpuasa, batalkan jika pusing, muntah, asam lambung naik, lemas dan keringat dingin," katanya.
Lantas pada usia kehamilan atau trimester ke berapa ibu hamil boleh berpuasa Ramadhan? Mitta menjelaskan bahwa secara garis besar tak ada patokan pada trimester berapa ibu hamil boleh berpuasa.
"Semua trimester boleh berpuasa, pada trimester satu asal tidak muntah-muntah dan bisa mencukupi kebutuhan gizi boleh berpuasa. Tipsnya makan makanan yang bergizi, minum yang banyak minimal 2 liter, aktivitas dibatasi jangan terlalu kecapekan," pungkasnya.
Editor: Iswara N Raditya