tirto.id - Staf Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin Muhammad Shaaimul Qadri mengatakan hujan lokal yang terjadi di Kalimantan Selatan telah mengurangi hotspot atau titik panas di wilayah tersebut.
"Perkiraan hujan lokal akan masih terjadi dalam beberapa hari ke depan di hampir seluruh wilayah di Kalsel," kata Qadri di Banjarbaru, Sabtu, seperti dikutip dari Antara.
Hujan lokal adalah hujan yang jatuh di daerah tertentu, alias tidak merata. Hujan ini terjadi pada siang hingga sore hari.
"Pola curah hujan lokal memiliki ciri yang berkebalikan dengan pola hujan monsunal, yaitu saat wilayah pola hujan monsunal mengalami musim hujan, maka wilayah dengan pola hujan lokal mengalami musim kemarau," ujarnya.
Meski masuk kategori hujan lokal, kata Shaaimul, masyarakat tetap harus mewaspadai potensi terjadinya hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang.
"Jika udara yang berkondensasi banyak dan kondisi atmosfer tidak stabil, maka tumbuh awan jenis cumulonimbus yang dapat menyebabkan hujan lebat yang juga berpotensi diiringi petir," jelasnya.
Sebaran hotspot terdapat di Kabupaten Banjar, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Balangan, Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Kotabaru.
Adapun daerah yang masih waspada terhadap kemudahan lahan terbakar, tambah Shaaimul, yakni Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar dan Tanah Laut.
Berdasarkan pantauan Antara, sepanjang Sabtu dari pagi hingga petang, wilayah Kota Banjarbaru yang selama ini paling terdampak kabut asap akibat kebakaran lahan di Guntung Damar sekitar Bandara Syamsudin Noor, udara terlihat cerah tanpa asap.