tirto.id - Unggahan di media sosial tentang bantuan sosial yang diklaim sebagai subsidi dari pemerintah kini makin beragam. Terbaru, akun Facebook "Nuraini Zulfa" melalui reel menyebarkan narasi yang menyebut Presiden Jokowi akan membagikan uang jutaan rupiah.
Dalam video terdapat cuplikan Presiden Jokowi yang sedang berpidato, terdapat pula tulisan yang seolah berasal dari presiden.
"Khusus Untuk Rakyatku Yang Benar-Benar Membutuhkan Kalian Mau Apa Dari Bapak? 13jt Biaya Sekolah, 15jt Bayar Hutang, 18jt Modal Usaha, 20jt Renovasi Rumah. Pilih Sesuai Kebutuhan Bapak Transfer Sekarang Tanpa Diundi," tulis pengunggah dalam reelyang dipublikasi pada Jumat (28/7/2023) itu.
Pengunggah mencantumkan tautan nomor WhatsApp (WA) untuk dihubungi.
Per Jumat (4/8/2023), unggahan ini sudah ditonton sebanyak 721 ribu kali, memperoleh 11.200 tanda suka, dan 14.800 komentar.
Lantas, bagaimana kebenaran tentang tautan WA dan bagi-bagi uang dari Jokowi ini?
Penelusuran Fakta
Tim Riset Tirto pertama-tama menelusuri nomor WA yang disertakan dalam unggahan dengan memanfaatkan fitur cek nomor di aplikasi Get Contact. Tautan itu mengarah ke akun WhatsApp pribadi atas nama Peratama Wijaya, bukan nomor kementerian maupun instansi berwenang lainnya.
Tirto kemudian menelusuri footage Jokowi berpidato lewat alat telusur gambar Yandex. Hasilnya, cuplikan itu merupakan dokumentasi pidato Jokowi tentang ancaman ekonomi, sama sekali tak berhubungan dengan informasi bantuan sosial. Video aslinya berasal dari media onlineDetikyang diunggah pada Februari 2022.
Terkait bantuan sosial selama Agustus 2023, pemerintah tengah menyalurkan Program Keluarga Harapan (PKH) tahap 3 bagi keluarga tak mampu dan rentan miskin. Melansir laman resmi pemerintah Indonesia.go.id, pencairan dana pada tahap ini berlangsung Juli—Agustus 2023.
Cara mengecek PKH 2023 bisa melalui laman resmi Kementerian Sosial http://cekbansos.kemensos.go.id/ dengan memasukkan nama lengkap sesuai Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan kode verifikasi yang tertera di layar.
Sumber:
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Shanies Tri Pinasthi