tirto.id - Partai Golkar sepertinya tengah bergejolak jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Kabar itu bermula dari berembusnya isu bakal dilangsungkannya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar untuk menggantikan Airlangga Hartarto dari posisi ketua umum (ketum).
Dipanggilnya Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai saksi dalam kasus korupsi izin ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil atau CPO) juga semakin memperkuat kabar rencana Munaslub itu.
Sejumlah nama mulai dari Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan—yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar—sertaKetua MPR RI Bambang Soesatyo hingga Menteri Investasi Bahlil Lahadalia pun sempat disebut-sebut sebagai calon suksesor Airlangga di partai beringin tersebut.
Di tengah ramainya pembicaraan tentang isu ini, sebuah unggahan di Facebook menyebarkan klaim tentang ribuan kader Partai Golkar kepung istana kepresidenan dan menyatakan sikap akan memakzulkan Presiden Jokowi.
Akun "Perspektif" mengunggah video berdurasi 8 menit dan 30 detik dengan keterangan foto “MENCEKAM..!! KADER GOLKAR GRUDUK ISTANA DIPIMPIN AIRLANGGA RIBUAN KADER TOLAK JKW CAWE CAWE GOLKAR”.
Thumbnail video tersebut menampilkan gambar situasi sekumpulan orang dengan pakaian berwarna kuning di depan Istana Merdeka. Pada bagian kanan foto nampak terdapat kobaran api dekat Istana Merdeka.
Lantas, benarkah klaim yang menyebut bahwa ribuan kader Partai Golkar kepung istana kepresidenan dan menyatakan sikap akan memakzulkan Presiden Jokowi?
Penelusuran Fakta
Tim Riset Tirto mula-mula melakukan penelusuran dengan menonton video ini dari awal sampai akhir.
Pada menit awal, video menampilkan beberapa cuplikan footage, salah satunya potongan pernyataan beberapa orang yang mengomentari isu penyelenggaraan Munaslub Partai Golkar dan pergantian Ketum Partai Golkar.
Secara keseluruhan, cuplikan footage dalam video itu tidak membahas dan membenarkan klaim tentang ribuan kader Partai Golkar kepung istana kepresidenan dan menyatakan sikap akan memakzulkan Presiden Jokowi.
Selanjutnya, video berisikan pembacaan narasi oleh narator. Tirto kemudian melakukan penelusuran untuk mengetahui asal-usul dan konteks narasi tersebut dengan memasukkan kata kunci "Partai Golkar Disarankan Untuk Memecat Luhut". Kata kunci yang digunakan itu merupakan hasil transkrip dari informasi yang dibacakan narator dalam video.
Hasilnya, kami menemukan artikel di laman Indopos.co.id berjudul "Golkar Mau Selamat, Luhut Harus Dipecat" yang diunggah Rabu (26/7/2023).
Artikel tersebut memuat pendapat Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie yang menyarankan Partai Golkar untuk memecat Luhut Binsar Pandjaitan dari partai. Jerry Massie menilai manuver yang dilakukan Luhut terbilang bisa mengobrak-abrik soliditas internal Partai Golkar.
Meski begitu, secara keseluruhan artikel ini tidak membahas dan membenarkan klaim ribuan kader Partai Golkar kepung istana kepresidenan dan menyatakan sikap akan memakzulkan Presiden Jokowi.
Narator kemudian membacakan narasi kedua. Tirto kembali melakukan penelusuran untuk mengetahui asal-usul dan konteks narasi dengan memasukkan kata kunci "Terjawab Sudah Golkar Dukung Siapa di Pilpres 2024? Lodewijk Ungkap Peluang Dukung Anies Baswedan" sesuai dengan judul narasi yang dibacakan ke mesin pencarian Google.
Hasilnya, kami menemukan narasi itu berasal dari pemberitaan Tribun Kaltim yang diunggah pada Selasa (25/7/2023). Artikel tersebut memuat pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Lodewijk F Paulus yang mengomentari sikap dan arah koalisi Golkar pada Pemilu 2024 nanti.
Sama seperti artikel pertama, keseluruhan narasi dalam artikel ini sama sekali tidak membahas dan membenarkan klaim tentang ribuan kader Partai Golkar kepung istana kepresidenan dan menyatakan sikap akan memakzulkan Presiden Jokowi.
Lebih lanjut, Tirto melakukan pengecekan untuk mengetahui asal-usul klaim dan isu ini dengan memasukkan kata kunci "Ribuan Kader Golkar Kepung Istana, Nyatakan Sikap Makzulkan Presiden Jokowi" ke mesin pencarian Google.
Hasilnya, tidak ada satu pun informasi dan sumber kredibel yang membenarkan hal tersebut. Laman resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pun telah membantah kebenaran klaim itu.
Tirto juga melakukan penelusuran untuk mengetahui kebenaran foto dalam thumbnail video yang memperlihatkan situasi sekumpulan orang dengan pakaian berwarna kuning di depan Istana Merdeka. Di bagian kanan foto terlihat seperti ada kobaran api.
Dengan menggunakan platform mesin pencari gambar Tin Eye, Tirto menemukan bahwa foto tersebut merupakan hasil manipulasi.
Foto kerumunan orang itu bersumber dari Liputan6 yang merupakan foto ribuan kader Partai Golkar yang sedang melakukan kegiatan jalan sehat dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-58 Partai Golkar yang pada Oktober 2022. Akun Facebook "Perspektif" menyunting foto tersebut dengan menambahkan foto Istana Merdeka dan ditambahi gambar kobaran api.
Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, tidak ditemukan keterangan resmi yang menyebut ribuan kader Partai Golkar kepung istana kepresidenan dan menyatakan sikap akan memakzulkan Presiden Jokowi.
Jadi, informasi tentang ribuan kader Partai Golkar kepung istana kepresidenan dan menyatakan sikap akan memakzulkan Presiden Jokowi bersifat salah dan menyesatkan (false andmisleading).
Sumber:
Laman resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Shanies Tri Pinasthi