tirto.id - Konflik antara Israel dan Palestina memanas dalam dua bulan terakhir, khususnya sejak serangan Hamas—kelompok militan Palestina—di Gaza pada 7 Oktober 2023 lalu. Kondisi ini kemudian menarik perhatian global.
Indonesia menjadi satu dari 120 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mendukung gencatan senjata di Gaza. Resolusi Majelis Umum PBB ini merupakan respon atas krisis kemanusiaan dan upaya untuk mendorong penyelesaian konflik.
Di Indonesia pun banyak masyarakat yang menunjukkan dukungannya ke Palestina, termasuk lewat serbuan ke akun-akun media sosial tentara Israel Defense Forces (IDF). Langkah warganet itu memunculkan isu tentang adanya ancaman Presiden Israel kepada Indonesia.
"PRESIDEN ISR4EL BERSUMP4H BUAT INDONESIA JADI 9AZA SELANJUTNYA! TNI LANGSUNG SIAGA TEMPUR," tulis akun Facebook "SekTor Army", Selasa (28/11/2023). Terdapat video yang menyertai unggahan tersebut.
Sampai Kamis (30/11/2023), video sudah ditonton 261 ribu kali, serta mengumpulkan 6.800 impresi (likes dan emoticons) dan 7.200 komentar.
Tim Riset Tirto menemukan video serupa di kanal YouTube "KajianOnline" yang diunggah pada Kamis (23/11/2023), sudah ditonton 120 ribu kali. Ada juga unggahan kanal "ntv Indonesia" dengan konten serupa, tetapi belum mendapat perhatian sebanyak dua unggahan lainnya.
Melihat beberapa komentar teratas dari dua unggahan tersebut, terindikasi sejumlah orang percaya dengan narasi ini. Lantas, bagaimana kebenarannya? Apakah ada pernyataan dari Presiden Israel yang mengancam Indonesia?
Penelusuran Fakta
Tim Riset Tirto mula-mula menyaksikan keseluruhan video berdurasi enam menit 19 detik tersebut. Video berisi penyampaian informasi oleh narator dengan latar sejumlah footage.
Menggunakan perangkat InVID, Tirto menemukan cuplikan video itu berasal dari beberapa momen, yakni:
- Aksi massa mendukung Palestina di Monas, Jakarta,
- berita tentang tentara Israel dan warganet Indonesia, dan
- kegiatan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi.
Berita
pertama dari Viva.co.id berjudul "Tak Kuat Dihujat Warganet Indonesia, Tentara Zionis Ancam Lapor Polisi Israel" yang terbit Kamis (22/11/2023).Isinya menjelaskan bagaimana serangan masyarakat Indonesia ke akun-akun tentara IDF yang berujung dengan pelaporan ke pihak polisi Israel.
Tidak ada keterangan apa pun dari Presiden Israel mengenai kejadian ini. Ancaman Indonesia akan menjadi seperti Gaza juga tidak ditemukan.Berita kedua merupakan produksi detik.com berjudul "Senator Puji Menlu Retno Suarakan Dukungan Palestina di Forum Internasional".Laporan yang tayang Minggu (5/11/2023) itu berisi
apresiasi anggota DPD Dapil DKI Jakarta Sylviana Murnim kepada Menlu Retno Marsudi yang selalu mendukung Palestina di kancah internasional.Berita
berikutnya berasal dari situs sumbawanews yang menginformasikan jadwal kunjungan Menlu Retno pada akhir November 2023.Pembacaan narasi dilanjutkan dengan informasi dari beritaBeritasatu berjudul "Bertemu Menlu Rusia, Retno Marsudi Bahas Serangan Israel ke RS Indonesia di Gaza".Reportase yang tayang pada Rabu (22/11/2023) itu merangkum kegiatan Menlu Retno dan beberapa menlu dari Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ke Rusia.
Dari keseluruhan berita, tidak ada informasi apa pun mengenai niatan Presiden Israel menjadikan Indonesia seperti Gaza.
Lebih lanjut, lewat penelusuran di mesin pencarian Google, diketahui kalau Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah memberi cap disinformasi terhadap informasi tentang pernyataan Presiden Israel yang mengancam Indonesia.
Kominfo mengatakan narasi berasal dari situs Tirastimes yang diunggah pada 20 Desember 2017. Namun, artikel itu sudah tidak ditemukan di arsip situs saat Tirto mencoba menelusurinya.Dikutip dari Kominfo, artikel tersebut memuat pernyataan mantan Presiden Israel Reuven Rivlin pada 2017. Ancaman Rivlin itu dilontarkan karena sederet situs pihak Israel dibombardir peretas yang mayoritas berasal dari Indonesia.Namun, pernyataan ini pun tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya karena tidak ada informasi apa pun dari otoritas resmi atau pemberitaan media massa mengenai ancaman dari Rivlin ini.
Kesimpulan
Dari penelusuran fakta yang dilakukan Tim Riset Tirto, klaim Presiden Israel bersumpah membuat Indonesia menjadi Gaza selanjutnya itu salah dan menyesatkan (false & misleading).
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah memberi cap disinformasi terhadap informasi tentang pernyataan Presiden Israel yang mengancam Indonesia.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id
Editor: Shanies Tri Pinasthi