Menuju konten utama

Hoaks Marak Jelang Pemilu, Polri Imbau Pegiat Medsos Edukasi Publik

Polri mengajak para pegiat media sosial (medsos) ikut mengedukasi publik agar tidak terpengaruh oleh penyebaran hoaks. Sebab, menjelang pencoblosan Pemilu 2019, penyebaran hoaks meningkat. 

Hoaks Marak Jelang Pemilu, Polri Imbau Pegiat Medsos Edukasi Publik
Warga melintas didepan mural bertema Anti Hoaks di desa Madegondo, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (18/10/2018). ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

tirto.id - Polri mengimbau para pegiat media sosial untuk melakukan literasi digital kepada masyarakat agar tak mudah terpengaruh oleh penyebaran kabar bohong (hoaks).

“Kami mengajak YouTuber, selebgram dan pegiat media sosial bersama Polri melakukan literasi digital yang positif. Jangan biarkan masyarakat teredukasi informasi yang tidak benar akibat konten negatif dan hoaks,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Muhammad Iqbal di Balai Kartini, Jakarta pada Kamis (28/3/2019).

Dia menyatakan imbauan Polri tersebut dikeluarkan demi memelihara keamanan dan ketertiban. “Di bidang media sosial kami mengajak semuanya untuk melawan hoaks,” kata Iqbal.

Berdasarkan data kepolisian, Iqbal mengatakan penyebaran hoaks di media sosial meningkat menjelang hari pencoblosan Pemilu 2019. Data ini selaras dengan temuan Kementerian Kominfo.

"[Temuan] Kami justru lebih banyak [soal hoaks], karena kami melihat ada konten-konten yang negatif dan hoaks. Karena Kementerian Komunikasi dan Informatika [Kominfo] hanya memverifikasi mana yang sengaja dan terbukti berita bohong,” ucap Iqbal.

Menurut dia, Polri tidak hanya menerima laporan mengenai penyebaran hoaks tapi juga proaktif untuk menemukan dengan menindaklanjutinya.

Untuk mencegah penyebaran hoaks, kata Iqbal, kepolisian mendayagunakan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) untuk mengedukasi masyarakat.

Menkominfo Rudiantara sebelumnya menyebutkan tingkat penyebaran hoaks terus meninggi jelang Pemilu 2019, sejak Agustus 2018 hingga Februari 2019. Rinciannya, pada Agustus 2018 ada 25 hoaks, sementara pada Februari 2019 ditemukan pnyebaran 353 hoaks.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2019 atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Addi M Idhom