Menuju konten utama
Periksa Fakta

Hoaks Hotman Paris Somasi Megawati dan Pasang Badan demi Jokowi

Tidak ditemukan pernyataan Hotman Paris yang menyatakan dirinya hendak melakukan somasi kepada Megawati.

Hoaks Hotman Paris Somasi Megawati dan Pasang Badan demi Jokowi
Header Periksa Fakta Somasi Hotman Paris. tirto.id/Fuad

tirto.id - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri pada akhir November 2023 lalu menyebut penguasa saat ini bertindak seperti zaman orde baru.

Komentar yang mengarah ke pemerintahan di bawah Presiden Joko Widodo itu membuat kabar perpecahan antara keduanya makin nyata. Isu ini kemudian memunculkan banyak spekulasi di media sosial.

Salah satunya, Tim Riset Tirto menemukan narasi yang menyebut pengacara kondang Hotman Paris membela Presiden Jokowi dalam perselisihan dengan Megawati ini.

"Hotman Akan S0masi Ketum Pd1p ~ Megawati Dirvndng Masa1ah Besar...!!" tulis akun "Parameter Major" di Facebook, Senin (4/12/2023). (arsip). Terdapat video berdurasi sekitar 8,5 menit yang mengelaborasi klaim tersebut.

Foto Periksa Fakta Somasi Hotman Paris

Foto Periksa Fakta Somasi Hotman Paris. foto/Hotline periksa fakta tirto

Sampai Jumat (8/12/2023), video tersebut sudah disaksikan 615 kali. Meski tidak terlalu besar angkanya, video serupa ditemukan juga di kanal YouTube "Info Populer" dan telah ditonton 2,1 ribu kali.

Lalu bagaimana faktanya? Apakah benar Hotman Paris pasang badan untuk Jokowi dan akan somasi Megawati?

Penelusuran Fakta

Hasil menyaksikan keseluruhan video, Tirto tidak menemukan adanya pernyataan yang mendukung klaim Hotman akan/telah mengajukan somasi kepada Megawati.

Di dua menit pertama, video berisi cuplikan pidato Megawati saat acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 PDIP pada 10 Januari 2023. Terdapat juga potongan komentar tentang isi pidato.

Pidato secara lengkap terdokumentasi dalam kanal YouTube PDI Perjuangan dan di beberapa kanal media massa. Nama Hotman Paris tidak disebut sama sekali dalam cuplikan-cuplikan video itu.

Lebih lanjut, enam menit di sisa video berisi penyampaian informasi oleh narator. Latar video menunjukkan beberapa potongan klip yang memperlihatkan sosok Presiden Jokowi, Hotman, dan Megawati dalam kegiatan terpisah.

Setelah melakukan transkrip atas isi pesan yang disampaikan narator, Tirto mendapatkan kalau narator membacakan artikel berita dari media massa. Ada dua artikel yang dibacakan dalam video.

Artikel pertama dari AyoBandung berjudul "Direndahkan Megawati, Presiden Jokowi Dibela Hotman Paris dan Soroti Satu Hal Ini!" yang tayang 26 Oktober 2023.

Dalam artikel ini, Hotman menyoroti ekspresi wajah Jokowi saat Megawati menyampaikan pidatonya. Pernyataan Hotman dikutip dari unggahannya di media sosial Instagram pada 25 Oktober 2023.

Namun, tidak ditemukan adanya upaya somasi oleh Hotman kepada Megawati dalam unggahan yang ada.

Sumber lain yang dibacakan oleh narator berasal dari laporan CNN Indonesia yang berjudul "Sebutan Petugas Partai Mega ke Jokowi Terlalu Merendahkan".

Berita yang terbit pada April 2015 itu berisi pandangan Peneliti Politik LIPI Syamsuddin Harris soal posisi Jokowi di PDIP yang dianggap sebagai petugas partai.

Nama Hotman bahkan tidak disebut sama sekali. Jadi, tidak ada informasi yang mendukung klaim Hotman hendak melakukan somasi terhadap Megawati.

Kesimpulan

Hasil dari penelusuran fakta menunjukkan klaim Hotman akan melakukan somasi terhadap Megawati bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading). Tidak ada informasi soal niatan Hotman melakukan somasi kepada Megawati dalam video yang tersebar di media sosial.

Video hanya berisi pembacaan berita soal tanggapan Hotman terhadap komentar Megawati soal Jokowi di HUT ke-50 PDIP dan analisis peneliti soal komunikasi PDIP dengan Jokowi yang tidak ada hubunganya dengan klaim.

==

Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id

Baca juga artikel terkait PERIKSA FAKTA atau tulisan lainnya dari Alfons Yoshio Hartanto

tirto.id - Periksa fakta
Penulis: Alfons Yoshio Hartanto
Editor: Shanies Tri Pinasthi