Menuju konten utama
Periksa Fakta

Hoaks Bom Nuklir di Ukraina

Video yang disebut bom nuklir di Ukraina adalah kejadian ledakan di Beirut, Lebanon tahun 2020 lalu.

Hoaks Bom Nuklir di Ukraina
Header Periksa Fakta Bom Nuklir Ukraina. tirto.id/Fuad

tirto.id - Perang Rusia-Ukraina tak hanya meresahkan masyarakat di dunia nyata, tetapi juga di media sosial. Sejumlah informasi liar pun beredar, salah satunya disebarkan oleh akun Facebook "H Tasiya Soemadi Algotas" lewat unggahan video.

Akun itu menyebarkan narasi tentang adanya penggunaan bom nuklir dalam perang antar negara tersebut.

"Astaghfirullah...yaa Allah yaa Rabbul Izaati... Lindungan bangsa kami dari segala bencana aamiin... Info pagi perang Ukraina menggunakan Bom Nuklir," tulis pengunggah pada Rabu (26/7/2023).

Foto Periksa Fakta Bom Nuklir Ukraina

Foto Periksa Fakta Bom Nuklir Ukraina. foto/hotline periska fakta tirto

Dalam unggahan itu, terdapat kompilasi video yang menggambarkan kejadian ledakan di suatu lokasi.

Sampai dengan Kamis (27/7/2023), unggahan tersebut telah disaksikan sebanyak 744 ribu kali, dibagikan ulang 1.600 kali, mendapat 7.100 impresi (likes dan emoticons), serta 65 komentar.

Tim Riset Tirto juga menemukan unggahan dengan video bernarasi sama dari beberapa akun Facebook lainnya. (tautan 1, tautan 2, tautan 3)

Pertanyaannya, benarkah cuplikan video tersebut adalah ledakan bom nuklir dalam perang Rusia-Ukraina?

Penelusuran Fakta

Infografik Periksa Fakta Bom Nuklir Ukraina

Infografik Periksa Fakta Bom Nuklir Ukraina. tirto.id/Fuad

Dari pengamatan Tim Riset Tirto, sejumlah komentar teratas dari video itu menyebut kalau informasi yang disampaikan adalah hoaks. Beberapa menginformasikan kalau kompilasi video tersebut adalah kejadian ledakan gudang di Beirut, Lebanon pada 4 Agustus 2020.

Tirto kemudian coba mencari sumber lain mengenai kejadian ledakan di Beirut tersebut. Pencarian klip ledakan di Beirut membawa kami ke beberapa footage yang serupa dengan kejadian yang dirangkum dalam video unggahan akun Facebook "H Tasiya Soemadi Algotas".

Dua di antaranya footage tersebut bisa dilihat dari tautan ini dan unggahan berikut, keduanya dipublikasikan pada tahun 2020. Terdapat keterangan yang menjelaskan bahwa dokumentasi ini adalah kejadian ledakan gudang senyawa kimia amonium nitrat di Beirut.

Di platform lain, yakni Twitter, terdapat video serupa yang juga menyebut kalau kejadian ini adalah potret ledakan di Beirut. Ada pula kompilasi video yang sama dan dengan jelas menyebut kalau ini adalah kejadian di Beirut.

Melansir laporan Tirto, kejadian ledakan di Beirut pada Agustus 2020 lalu merupakan salah satu bencana besar. Ledakan ini meratakan pelabuhan dan merusak gedung-gedung di ibu kota.

Dahsyatnya ledakan sampai memunculkan awan berbentuk jamur raksasa ke langit. Lebih dari 70 orang meninggal dunia karena peristiwa ini.

Terkait penggunaan bom nuklir dalam perang Rusia-Ukraina, mengutip BBC, disebutkan kalau Rusia pada Juni 2023 memindahkan satu senjata nuklir mereka ke Belarus.

Belarus adalah negara sekutu Rusia yang bagian selatannya berbatasan langsung dengan Ukraina. Dijelaskan, perpindahan senjata nuklir tersebut dimaksudkan untuk perlindungan diri. Presiden Rusia Vladimir Putin menekankan, pihaknya hanya akan menggunakan senjata nuklir jika memang ada bagian dari negaranya yang terancam.

Dalam artikel disebutkan juga kalau Pemerintah Amerika Serikat (AS) meyakini tidak ada indikasi penggunaan senjata nuklir.

"Kami tidak melihat adanya indikasi bahwa Rusia sedang bersiap untuk menggunakan senjata nuklir," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken setelah komentar Vladimir Putin, sebagaimana dikutip dari laporan BBC yang tayang pada Sabtu (17/6/2023).

Dapat disimpulkan, dari hasil penelusuran Tim Riset Tirto, narasi yang menyebut perang Rusia-Ukraina menggunakan bom nuklir itu bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

Sumber:

Tirto

BBC

==

Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

Baca juga artikel terkait PERIKSA FAKTA atau tulisan lainnya dari Alfons Yoshio Hartanto

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Alfons Yoshio Hartanto
Editor: Shanies Tri Pinasthi