tirto.id - Raksasa ritel H&M telah dipaksa untuk meminta maaf setelah menggunakan model anak kulit hitam mengenakan hoodie dengan tulisan "Monyet terkeren di hutan (Coolest monkey in the jungle)."
Pengguna media sosial mencap iklan itu "rasis" dan "tidak dapat diterima." Mereka pun mendorong H&M untuk menghapus gambar itu dari koleksi daringnya dan menggantinya dengan foto hoodie-nya saja.
"Alam semesta apa yang Anda tinggali yang memungkinkan Anda memamerkan cara rasis Anda pada bagian epik semacam itu," tulis salah satu pengguna, Alexandra Foucard, di Twitter.
"Saya meminta Anda menghapus iklan ini. Anak ini berharga dan harus diperlakukan seperti itu!" tambahnya.
Pengguna lain menulis: "Ini rasis dan tidak peka. Anak laki-laki keren ini bahkan tidak tahu apa yang diperbuat H&M kepadanya. Seluruh tim mengambil gambar dan tidak ada yang melihat apa yang salah dengan ini."
Sementara yang lainnya mengatakan bahwa hal itu "tidak dapat diterima", menambahkan: "H&M sekarang ada di daftar tempat yang tidak pernah saya [datangi untuk] belanja lagi."
Ada yang berpendapat bahwa H&M tidak bermaksud menyinggung lewat iklan tersebut. Namun menekankan bahwa perusahaan tersebut "seharusnya menyadari" hal itu dapat menyebabkan pelanggaran.
"Saya benar-benar mengerti konotasi rasis seputar kata 'monyet' tapi, sungguh, saya sama sekali tidak berpikir bahwa itu adalah niat mereka sama sekali," tulis satu pengguna Twitter. "Namun, di hari dan masa kini, pastilah seseorang di H&M seharusnya menyadari ini mungkin menyinggung perasaan seseorang di manapun?"
Yang lain menulis: "Inilah sebabnya mengapa perusahaan membutuhkan lebih banyak eksekutif beragam non-kulit putih untuk menghindari bencana online dan tuduhan iklan 'rasis' ini."
Seorang juru bicara H & M mengatakan kepada The Independent bahwa gambar tersebut telah dihapus. Ia menambahkan: "Kami mohon maaf kepada siapapun yang mungkin tersinggung karena ini."
Insiden ini meuncul beberapa bulan setelah peritel tersebut memindahkan iklah hoodie yang berisi kata-kata "Dogfight in Random Alley" dari tokonya. Keputusan itu diambil usai organisasi hak hewan, Peta mengeluh bahwa mereka mengirim pesan "berbahaya".
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari