tirto.id - Herman Lantang meninggal pada hari ini, Senin 22 Maret 2021. Ia menghembuskan nafas terakhirnya tepat pada pukul 03.00 WIB di rumah sakit RSUD Tangerang Selatan. Kabar duka itu disampaikan lewat akun Instagram @hermanlantangcamp.
"Telah dimuliakan Bapa di Surga, Papa, Opa, Buyut, Om, Bung kami yang terkasih: Herman Onesimus Lantang. Pada hari Senin, 22 Maret 2021 pukul 03.00 WIB di RSUD Tangerang Selatan. Kiranya seluruh keluarga dan kerabat yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan, Tuhan Yesus memberkati," tulis akun @hermanlantangcamp.
Siapa Herman Lantang?
Herman Lantang barangkali paling dikenal sebagai aktivis mahasiswa di tahun 60-an. Ia bersahabat dengan Soe Hok Gie yang juga aktivis mahasiswa. Kala itu, mereka kuliah di kampus yang sama, yakni Universitas Indonesia.
Kisah persahabatan antara Herman dan Gie juga pernah diangkat ke layar lebar dalam film berjudul Gie (2005). Karakter Herman diperankan oleh Lukman Sardi, sementara karakter Soe Hok Gie diperankan oleh Nichola Saputra.
Baik Soe Hok Gie dan Herman sendiri dikenal sebagai pendiri mahasiswa pecinta alam, tepatnya ketika Herman Lantang menjadi Ketua Senat (Fakultas Sastra UI) pada tahun 1964. Nama Mapala UI kala itu adalah Mapala Pradjna Paramita. Persahabatan keduanya diawali dengan hobi yang sama, naik gunung dan senang menikmati alam bebas.
“Mapala Pradjna Paramita didirikan pada 1964, ketika Herman Lantang menjadi Ketua Senat (Fakultas Sastra UI). Pertemanan Soe Hok Gie dengan Herman memang diawali dengan adanya kegemaran yang sama, yaitu hobi naik gunung, hobi menikmati kehidupan di alam bebas,” tulis Luki Sutrisno Bekti dalam buku Soe Hok Gie Sekali Lagi (2009).
Herman Lantang lahir di Tomohon, Sulawesi Utara pada 2 Juli 1942. Di usia senjanya, Herman masih terus berpetualang di alam bebas, baik mendaki gunung , maupun menyusuri hutan rimba. Namun, pada Oktober 2012 lalu, ia mengalami kecelakaan di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur sehingga membuat kaki kirinya patah. Sejak saat itu, aktivitasnya di alam bebas mulai dikurangi.
Dalam sebuah video di situs berita Antara News, Herman pernah bekerja di pertambangan minyak. Pada waktu muda, ia mampu mendaki gunung dua kali dalam setiap bulannya. Namun, menginjak usia tua, Herman hanya bisa melakukannya dua kali dalam setahun. Menurut Herman, aktivitas di alam bebas membuatnya tetap sehat dan bahagia.
Selain beraktivitas di alam bebas, Herman juga mengisi hari-harinya dengan berkebun di halaman rumahnya. Ia juga mendirikan Herman Lantang Camp, tempat untuk berlibur, beristirahat dan camping dengan suasana alam bebas, lokasinya terletak di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Editor: Iswara N Raditya