tirto.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menemukan 1.061 hotspot (titik panas) yang tersebar di beberapa kabupaten/kota di Provinsi Kalbar, Kamis.
"Sebanyak 1.061 titik panas tersebut, terpantau oleh satelit Modis, yang terdiri kategori sedang 592 titik panas, dan 469 titik panas, yang terpantau mulai pukul 07.00 WIB," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya kepada Antara di Pontianak.
Ia menjelaskan, asap dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sudah sangat mengganggu aktivitas masyarakat, sehingga harus segera dipadamkan.
Kemudian, dari pantauan selama 24 jam melalui satelit Aqua, Terra, SNNP pada katalog Modis LAPAN, di Kalbar terpantau sebanyak 592 titik panas kategori sedang, dan sebanyak 469 titik panas kategori tinggi, katanya.
Menurut dia, BNPB sudah mengerahkan sebanyak empat helikopter untuk mendukung pengendalian Karhutla di Kalbar, tiga helikopter jenis Bell untuk melakukan water bombing.
"Kemudian satu helikopter jenis Bolco untuk melakukan water bombing dan patroli, rencana BNPB akan menambahkan dua helikopter lagi untuk pengendalian karhutla di Kalbar," katanya.
Meski, upaya pemadaman terus dilakukan, namun di lapangan yang bakar lebih banyak jumlahnya. "Sehingga harus terus ditingkatkan patroli dan pencegahan karhutla," katanya.
Dari pantauan di lapangan, kabut asap di Kota Pontianak dan sekitarnya semakin tebal, sehingga udara semakin terasa panas, mata juga perih, hal tersebut dialami bagi pengendara kendaraan roda dua.