Menuju konten utama

Hasil Reshuffle Kabinet: Profil Laksana Tri Handoko, Nadiem, Bahlil

Profil Bahlil Lahadalia, Nadiem Makarim dan Laksana Tri Handoko yang baru dilantik dalam reshuffle kabinet 2021. 

Hasil Reshuffle Kabinet: Profil Laksana Tri Handoko, Nadiem, Bahlil
Menteri Kabinet Indonesia Maju Sisa Masa Jabatan Periode Tahun 2019-2024 dan Kepala BRIN memberikan keterangan pers seusai acara pelantikan di Istana Negara, Kamis (28/4/2021). (FOTO/Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)

tirto.id - Presiden Joko Widodo baru saja melakukan reshuffle kabinet dengan melantik beberapa menteri dan pejabat pada Rabu, 29 April 2021. Bahlil Lahadalia dilantik sebagai Menteri Investasi, Nadiem Makarim dilantik sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi serta Laksana Tri Handoko sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Sebelum mendapat jabatan tersebut, Bahlil adalah Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Sementara Nadiem adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang kini dilebur menjadi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Sebelum dilebur, posisi Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan dipegang oleh Bambang Brodjonegoro.

Kemudian, sebelum menjadi Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksono Tri Handoko adalah merupakan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Berikut adalah profil para pejabat yang baru saja dilantik itu.

Profil Laksana Tri Handoko

Seperti diwartakan Antara, Handoko adalah pria kelahiran Malang, 7 Mei 1968 yang dilantik sebagai Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada 31 Mei 2018. Sebelum memegang posisi tersebut, ia adalah fisikiawan yang sejak 2014 menduduki posisi Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik (IPT) LIPI.

Ia pernah mengenyam pendidikan di S1 Teknik Fisika Institut Teknologi Bandung (ITB), tetapi hanya tiga bulan saja karena ia mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di S1 bidang fisika Universitas Kumamoto Jepang. Setelah lulus S1, ia pun melanjutkan lagi pendidikannya dengan meraih gelar master di Universitas Hiroshima bidang fisika teori pada 1995. Di universitas yang sama ini pula, pada tahun 1998, ia mendapat gelar doktor.

Usai mendapat gelar doktor, Handoko merintis karier sebagai peneliti di lembaga-lembaga penelitian dunia seperti The Abdus Salam International Center for Theoretical Physics ICTP di Trieste, Italia, kemudian di Deutsches Elektronen-Synchroton di Hamburg, Jerman, serta Department of Physics di Yonsei University, Korea Selatan.

Ia juga pernah menjadi Kepala Grup Fisika Teori dan Komputasi Pusat Penelitian Fisika LIPI tahun 2002-2012, dan pada 2012-2014. Kemudian, ia diangkat menjadi Kepala Pusat Penelitian Informatika LIPI. Pada 31 Mei 2018, Handoko dilantik menjadi Ketua LIPI dan kini ia dipercaya Presiden Jokowi memegang jabatan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Profil Bahlil Lahadalia

Bahlil menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sejak dilantik pada 23 Oktober 20219. Sejak saat itu pula ia ikut membantu Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo-Maruf Amin.

Pria kelahiran Maluku, 7 Agustus 1976 ini memulai kariernya dari bawah, bahkan kalau bisa dibilang sulit. Sebab, ia pernah menjadi sopir angkot dan penjual koran. Kendati demikian, Bahlil pelan-pelan mampu mengatasi berbagai keterbatasannya.

Di sekolah, ia pernah menjadi Ketua OSIS. Selesai Sekolah Menengah Atas (SMA), Bahlil melanjutkan pendidikannya di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay Jayapura, Papua. Saat masih berstatus sebagai mahasiswa ini, Bahlil aktif dan bergabung dengan organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Bahkan ia sempat dipercaya menjadi Bendahara Umum PB HMI. Dari sana kariernya mulai naik, tepat di saat terpilih menjadi Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) periode 2015-2019.

Sebelum menjabat Ketua Umum BPP Hipmi, pria kelahiran Maluku ini adalah pemilik PT Rifa Capital Holding Company. Sampai saat ini, ia dipercaya memimpin Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Kini ia dilantik menjadi Menteri Investasi.

Profil Nadiem Makarim

Nadiem Makarim dilantik Presiden Jokowi menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada 23 Oktober 2019. Saat ini, ia resmi menjadi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Pria kelahiran Singapura 4 Juli 1984 ini anak dari Nono Anwar Makarim, seorang praktisi hukum ternama sekaligus penulis buku yang berasal dari Pekalongan, Jawa Tengah dan Atika Algadrie asal Pasuruan, Jawa Timur.

Ia pernah mengenyam pendidikan di International Relations Brown University, Amerika Serikat, dan pernah mengikuti program foreign exchange di London School of Economics. Selain itu, ia juga menyandang gelar MBA (Master Business Of Administration) dari Harvard Business School, Harvard University, Amerika Serikat.

Ia pernah bekerja di sebuah perusahaan konsultan ternama Mckinsey & Company selama tiga tahun dan menjadi Co-founder serta Managing Editor di Zalora Indonesia serta menjadi Chief Innovation Officer Kartuku, Nadim Makarim memutuskan berhenti pada tahun 2011. Selanjutnya, ia mendirikan perusahaannya sendiri, yakni PT Go-Jek Indonesia.

Baca juga artikel terkait HASIL RESHUFFLE KABINET 2021 atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya