tirto.id - Hasil Pembukaan Cupu Panjala 2024 telah diketahui setelah upacara adat digelar di Dusun Mendak, Girisekar, Panggang, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), hari Senin (14/10/2024). Ditemukan total 32 simbol. Di antaranya tokoh-tokoh wayang, Pulau Jawa, hingga simbol hewan.
Tradisi adat Bukaan Cupu Panjala 2024 bertepatan dengan Senin Wage 10 Bakdamulud Alip 1958. Ritus tahunan telah ditunggu banyak pihak, terlebih masyarakat setempat maupun luar Jogja. Terdapat kepercayaan bahwa hasilnya menggambarkan berbagai kondisi selama setahun mendatang.
Acara Pembukaan Cupu Panjala 2024 berlangsung khidmat dan lancar. Romo Medi Suminarno selaku juru kunci Cupu Panjolo memimpin secara langsung acara adat tersebut. Ia bersama sejumlah orang membuka kain mori (kain kafan) yang membungkus 3 buah cupu.
Selama acara, Romo Medi Suminarno dan beberapa orang mengitari cupu. Mereka mengenakan pakaian Jawa pakem Jogja dengan dilengkapi surjan hingga blangkon mondol. Lantas, apa makna pembukaan Cupu Panjala?
Sejarah Cupu Kyai Panjala
Pembukaan Cupu Kyai Panjala telah dilakukan turun-temurun sejak ratusan tahun silam. Tradisi ini dimulai ketika Eyang Seyek alias Kyai Panjala menemukan cupu ketika ia sedang menjala ikan di laut. Oleh karenanya, tradisi itu lantas dikenal dengan sebutan Pembukaan Kyai Panjala.
Ada 3 buah cupu dalam tradisi ini. Cupu yang paling besar adalah Semar Tinandhu. Cupu berukuran sedang bernama Palang Kinantang. Sedangkan cupu paling kecil ialah Kenthiwiri.
Mengutip laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, Semar Tinandu adalah gambaran keadaan penguasa dan pejabat tinggi. Palang Kinantang disimbolkan sebagai gambaran masyarakat menengah ke bawah. Kenthiwiri adalah gambaran bagi rakyat kecil.
Menurut tradisi, ketiga cupu diletakan di dalam kotak. Lalu dibungkus ratusan kain mori dan disimpan di ruangan spesial. Nantinya, bungkusan dibuka ketika acara Pembukaan Cupu Panjala yang berlangsung setahun sekali.
Hasil bungkusan kain mori memunculkan gambar, sekaligus menyimbolkan suatu makna. Masyarakat mempercayai hal ini sebagai gambaran berbagai kondisi yang bisa saja terjadi selama setahun ke depan.
Acara adat Cupu Kyai Panjala merupakan upacara lintas keagaaman. Artinya, upacara dilaksanakan dari berbagai unsur agama atau keyakinan. Aktivitas upacara Pembukaan Cupu Panjala berfungsi sebagai penyelaras keharmonisan hubungan antara manusia. Tak ayal, Pembukaan Cupu Panjala telah masuk kalender event Gunungkidul.
Hasil Pembukaan Cupu Panjala 2024 & Artinya
Hasil Pembukaan Cupu Panjala 2024 sudah dilaksanakan hari Senin (14/10/2024) oleh Romo Medi Suminarno. Acara digelar di Dusun Mendak, Girisekar, Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta.
Cupu Panjala 2024 menjadi acara spesial. Bukaan Cupu Panjala dibacakan Romo Medi Suminarno. Sebelumnya, Pembukaan Cupu Panjala 2023 dipimpin Dwijo Sumarto. Dwijo sudah meninggal pada bulan Januari 2024 lalu.
Hasil Pembukaan Cupu Panjala 2024 diwarnai 32 simbol. Angkanya lebih sedikit dari tahun lalu yang sekitar 50-60-an simbol. Pada 2022, angkanya mencapai 28 buah.
Simbol yang dimunculkan beraneka ragam dan dapat diinterpretasikan sesuai kepercayaan masing-masing. Misalnya “Kidul wetan ono gambar manuk marep mengulon”. Secara harfiah, ini berarti “[Sisi] selatan-timur ada gambar burung menghadap ke barat”.
Ada pula perlambangan lain. Seperti “Sisih kidul eneng gambar wedus marep ngidul" (Sisi selatan ada gambar kambing menghadap selatan). Kemudian “Sisih kulon eneng gambar kucing ngadek" (Sisi selatan ada gambar kucing berdiri).
Lantas “Sisih lor ono gambar ndas gundul marep ngalor" (Sisi utara ada gambar kepala gundul menghadap utara). Berikutnya ada “Sisih kulon eneng gambar pulau Jawa (Sisi barat ada gambar pulau Jawa)”.
Beberapa nama tokoh wayang juga terlihat di Pembukaan Cupu Panjala 2024. Di antaranya seperti “Sisih kidul eneng gambar wayang bethara guru marep ngulon (Sisi selatan ada gambar wayang bethara guru menghadap barat)” serta beberapa lainnya.
Berikut ini adalah hasil lengkap Pembukaan Cupu Panjala 2024:
- Kidul wetan ono gambar manuk marep mengulon
- Sisih kidul singepe trotol trotol
- Kidul wetan eneng gambar wayang wadon
- Sisih kulon eneng gambar getih garing
- Singepe sak lembar nglemek
- Singepe tengah trotol trotol mubeng
- Sisih wetan eneng gambar jaran
- sisih kidul eneng gambar wedus marep ngidul
- Sisih kulon eneng gambar pulau Jawa
- Sisih kidul eneng gambar pedang
- Sisih kulon eneng gambar kucing ngadek
- Sisih kidul eneng gambar wayang bethara guru marep ngulon
- Sisih wetan eneng gambar menthok
- Sisih kidul kulon ono gambar tengkorak
- Sisih lor kulon ono gambar kodok
- Sisih kulon ono gambar naga mlungker
- Sisih kidul eneng wong udut nganggo pipa
- Sisih kulon eneng ndas pitik lanang marep ngalor (jago lanang)
- Sisih lor ono gambar ndas gundul marep ngalor
- Sisih kidul ono bocah gundul marepe ngidul
- Sisih wetan ono wong nganggo jilbab sedakep
- Sisih lor eneng gambar endas marep ngulon
- Sisih lor eneng gambar jaran marep ngalor
- Sisih kidul ono gambar bethari durgha marep ngalor
- Sisih kidul eneng gambar wayang
- Kemule setunggal lembar resik putih tur garing
- Sisih wetan kotor reget
- Sisih lor wetan ono huruf 10 romawi
- Singepe 16 lembar resik garing sing trotol reget neng tengah 35 lembar
- Semar kinandu jejek
- Palang kinantang doyong ngetan
- Kenthi wiri doyong ngulon
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Beni Jo & Yulaika Ramadhani