tirto.id - Bank syariah gabungan dari perbankan pelat merah akan diberi nama PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Nama ini akan menggantikan merek dan logo PT Bank BRIsyariah Tbk yang menjadi induk merger ini.
Kantor pusat PT Bank Syariah Indonesia bakal menggunakan gedung milik PT Bank BRIsyariah pusat yang berada di Jl. Abdul Muis No. 2-4, Jakarta Pusat. Selanjutnya, operasional usai merger akan memanfaatkan kantor cabang dan unit yang dimiliki masing-masing anggota merger BRIsyariah, Bank Syariah Mandiri, serta BNI Syariah.
Secara total akan ada 10 direksi yaitu Direktur Utama, dua posisi Wakil Direktur Utama, dan masing-masing satu Direktur Wholesale & Transaction Banking, Retail Banking, Sales & Distribution, Information Technology & Operations, Risk Management, Compliance & Human Capital, serta Finance & Strategy.
Nama dari tiap direksi, dewan komisaris, dan dewan pengawas Syariah (DPS) bakal ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BRISyariah 15 Desember 2020 nanti.
“Perlu dicatat bahwa saat ini merger belum efektif. Kami masih menjalankan sejumlah proses agar dapat memperoleh semua persetujuan dari regulator. Hingga proses tersebut selesai, semua operasional dan layanan tetap berjalan normal dan optimal,” ucap Direktur Utama BRISyariah Ngatari dalam keterangan tertulis, Jumat (11/12/2020).
Bank hasil merger ini akan memiliki total aset Rp214,6 triliun dengan modal inti Rp20,4 triliun. Dengan posisi ini, maka PT Bank Syariah Indonesia akan masuk golongan bank Buku 3 karena berada dalam rentang modal inti Rp5-30 triliun.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri