tirto.id - Sebanyak 23 menteri Kabinet Kerja menghadiri peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2018 di Padang, Sumatera Barat. Ketua PWI Pusat Margiono menyebutkan jumlah menteri yang hadir di HPN tahun ini jadi yang paling banyak.
"Ada 23 menteri yang datang dan melaksanakan berbagai kegiatan HPN di Sumbar," katanya di Padang, Jumat (9/2/2018), saat memberikan sambutan HPN.
Menurutnya kedatangan menteri ke Sumbar bukan hanya untuk mendampingi Presiden Joko Widodo, tetapi juga membawa berbagai program untuk membantu pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Ia berharap sesuai dengan tema HPN 2018 yaitu "meminang keindahan di padang kesejahteraan" yang maknanya kira-kira pariwisata untuk kesejahteraan masyarakat, kedatangan menteri akan memberikan dampak positif bagi daerah.
"Menjadi tuan rumah HPN selalu memberikan keuntungan bagi daerah. Itu pula yang diharapkan terjadi di Sumbar," ujarnya.
Sejumlah menteri yang hadir diantaranya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan yang mengunjungi Kabupaten Kepulauan Mentawai untuk kegiatan bakti sosial bersama Menteri Sosial Idrus Marham.
Menteri Sri Mulyani yang menghadiri konvensi nasional media massa bersama Menkominfo Rudiantara.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi, Menteri PU Basuki Hadimuljono yang diperintah presiden untuk merestorasi Kawasan Seribu Rumah Gadang di Solok Selatan dan desa terindah di dunia, Pariangan.
Kemudian beberapa menteri lain juga ikut dalam rangkaian HPN 2018.
Puncak HPN 2018 di gelar di Muaro Lasak, Pantai Padang dan ikut hadir Presiden Joko Widodo. Dalam pidatonya, Presiden menyatakan bahwa pers makin diperlukan di era lompatan-lompatan kemajuan teknologi informasi sekarang ini.
“Pers makin diperlukan untuk menjadi pilar penegak penyampaian kebenaran, pers makin diperlukan sebagai pilar penegak fakta-fakta, pers makin diperlukan sebagai pilar penegak aspirasi-aspirasi yang ada di masyarakat,” kata Presiden Jokowi, seperti dikutip dari Sekretariat Kabinet.
Menurut Kepala Negara, pers makin diperlukan untuk turut membangun narasi kebudayaan baru, membangun narasi peradaban baru, memotret masyarakat yang bergerak semakin cepat, semakin efisien yang sekarang melahirkan era revolusi industri 4.0 (four point zero) yang berbasis pada digitalisasi.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra