tirto.id - Tanggal 5 Oktober 2022 diperingati masyarakat Internasional sebagai Hari Guru Sedunia atau World Teachers’ Day.
Sebagaimana kita tahu, kegiatan mengajar masih merupakan tantangan banyak guru di sekolah. Dewasa ini, masih banyak guru yang mengalami kesulitan dalam kegiatan belaajar mengaja. Beberapa masalah yang mereka perjuangkan di antaranya adalah lingkungan dan fasilitas kelas dan sekolah yang belum mumpuni hingga masih kurangnya sumber daya pengajar.
Jadi, tujuan peringatan Hari Guru Sedunia 2021 ini dibuat untuk merayakan keberadaan semua guru di seluruh dunia.
Sejarah Hari Guru Sedunia atau World Teachers’ Day
UNESCO memproklamasikan 5 Oktober sebagai Hari Guru Sedunia pada tahun 1994, untuk merayakan langkah besar yang dibuat untuk guru pada tanggal 5 Oktober 1966. Agenda ini adalah ketika konferensi antar pemerintah khusus yang diselenggarakan oleh UNESCO di Paris mengadopsi Rekomendasi UNESCO/ILO tentang Status Guru, bekerja sama dengan ILO.
Konferensi ini menetapkan hak dan tanggung jawab guru serta standar internasional untuk persiapan awal dan pendidikan lanjutan para guru, rekrutmen, pekerjaan, kondisi belajar mengajar. Perangkat tersebut telah dianggap sebagai pedoman penting untuk mempromosikan status guru demi kepentingan pendidikan yang berkualitas.
Laman resmi UNESCO juga menulis, tanggal 5 Oktober juga merayakan agenda Konferensi Umum UNESCO pada tahun 1997 tentang Status Tenaga Pengajar Pendidikan Tinggi.
Tujuan peringatan Hari Guru Sedunia pada tanggal 5 Oktober adalah untuk menghormati para guru dan organisasi guru yang memberikan kontribusi penting bagi pendidikan dan pengembangan para pemimpin masa depan kita.
Tema Hari Guru Sedunia 2022
Tema Hari Guru Sedunia 2022 adalah “Transformasi pendidikan dimulai dari guru”. Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) mempersembahkan tema ini untuk hari guru, sehubungan dengan upaya mereka yang gigih dan tekun dalam tahap-tahap penting pandemi Covid-19.
Seiring dengan kemajuan dunia yang pesat, model pendidikan telah berubah dari pengajaran konvensional menjadi pendidikan teknis, terampil, profesional, dan virtual.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) merekomendasikan tema ini untuk menghormati upaya yang dilakukan oleh para guru selama pandemi COVID-19. Sekolah, perguruan tinggi, dan universitas tetap ditutup dan semua orang tertekan dan ketakutan. Namun, itu tidak bisa menggoyahkan dedikasi dan keberanian para guru kita.
Para guru tahu mengubah media pendidikan dari kelas fisik menjadi daring agar anak-anak tetap bisa bersekolah. Para siswa tinggal di rumah, namun pendidikan tidak pernah berhenti.
Editor: Iswara N Raditya