Menuju konten utama

Harga Pangan Naik, Ini Strategi Bapanas Jaga Pasokan & Harga Stabil

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menjaga pasokan dan harga stabil.

Harga Pangan Naik, Ini Strategi Bapanas Jaga Pasokan & Harga Stabil
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi. Antara/Mentari Dwi Gayati.

tirto.id - Beberapa harga komoditas jelang Ramadan dan Lebaran mulai merangkak naik, beberapa komoditas tersebut diantaranya minyak goreng, daging sampai cabai rawit. Demi mengantisipasi kenaikan harga pangan, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menjelaskan akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait pangan untuk menjaga pasokan agar harga tetap stabil.

“Saya sampaikan perlunya kolaborasi seluruh stakeholders pangan yang ada, Kementerian dan lembaga, private sector, universitas dan semua asosiasi. Jadi kita tidak bisa menyelesaikan masalah pangan di Indonesia tanpa ada kolaborasi semua pihak,” jelas dia dalam keterangan resmi, Kamis (10/3/2022).

Arief menjelaskan, pihaknya juga mengajak petani untuk berkontribusi dalam memenuhi ketersediaan stok pangan hasil produksi. Ia menjelaskan, persoalan pangan perlu dilakukan dari dua sisi, yakni produsen dan masyarakat sebagai pengguna, keduanya perlu dijaga dengan seimbang.

“Kita serap produk petani, hal ini tentunya akan mempengaruhi harga di tingkat petani, di hilirnya juga perlu dijaga sesuai arahan Presiden Joko Widodo. Hilir pangan kita jaga antara inflasi dengan kesejahteraan petani yang perlu diseimbangkan, di sini nanti ada peran BUMN Pangan ada Holding Pangan ID FOOD beserta Anak Perusahaannya dan juga Perum BULOG,” jelas dia.

Selain itu, Arief melanjutkan pentingnya konektivitas antar daerah dalam upaya menjaga keterjangkauan pangan yang merata di seluruh wilayah.

“Kerja sama antardaerah menjadi penting, konektivitas antara daerah produsen dan konsumen itu juga penting karena selama ini banyak daerah yang tidak bisa hilirisasi sehingga di situ lah peran kita bersama,” terang dia

Sebelumnya, Kepala Bapanas Arief Prasetyo dalam sidak bersama Mendag M Lutfi di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (10/3/2022) minyak goreng dengan harga eceran tertinggi (HET) sulit ditemukan di pasaran. Padahal minyak goreng yang saat ini beredar adalah hasil dari 20 persen dari Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO).

Arif menjelaskan untuk mengatasi permasalahan tersebut telah dilakukan Rapat Koordinasi antara Bapanas dengan Kemendag, sejumlah lembaga dan pelaku usaha termasuk dengan BUMN dan private retail mengenai masukan-masukan dan solusi untuk mengatasi ketersediaan minyak goreng dengan harga sesuai ketentuan, di antaranya mengenai wacana pencantuman harga pada kemasan minyak goreng untuk mengantisipasi spekulasi harga.

Seperti diketahui, Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng curah ditetapkan Rp11.500/liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp14.000 per liter. Namun, masih dijual di atas HET dengan alasan menurut para pelaku usaha distribusi belum lancar.

“Hari ini minyak goreng seperti yang kita saksikan di sini di pasar belum menjual sesuai ketetapan Pemerintah, ke depan saya berharap melalui BUMN Pangan dapat operasi pasar untuk memastikan harga minyak goreng dengan harga yang baik,” terang dia.

Sementara itu untuk komoditas daging, Pemerintah memberikan beberapa pilihan daging untuk stok memenuhi kebutuhan masyarakat mulai dari frozen daging kerbau, frozen daging sapi serta sapi sentra produksi Indonesia.

“Untuk daging akan kita distribusikan ke pelaku usaha ataupun asosiasi-asosiasi dengan memberikan beberapa pilihan kepada masyarakat bahwa ada beberapa pilihan daging seperti hot meat, frozen sapi, frozen kerbau dan sapi dari sentra produksi lokal, jadi terdapat beberapa pilihan daging memenuhi kebutuhan masyarakat,” jelas dia.

Selain itu, Kepala Badan Pangan Nasional/NFA bersama Menteri Perdagangan juga turut meninjau komoditas bawang putih dan gula dengan harga yang baik, serta komoditas cabai dengan sedikit kenaikan.

“Beberapa komoditas pangan lainnya seperti bawang putih dan gula dengan harga baik, untuk cabai merah dan bawang merah ada sedikit kenaikan, ini PR saya nanti bersama-sama Mendag juga untuk berkolaborasi menjaga stabilisasi harga pangan,” tandas dia.

Baca juga artikel terkait HARGA PANGAN atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri