Menuju konten utama

Harga Batu Bara Anjlok, Ratusan Pekerja Kena PHK

Harga Batu Bara Anjlok, Ratusan Pekerja Kena PHK

tirto.id -

Manajemen PT Rahman Abdijaya (RA) yang beroperasi di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ratusan pekerjanya. Hal ini sebagai dampak merosotnya harga batu bara saat ini.

Seperti dilansir laman resmi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) di minerba.esdm.go.id, Harga Batubara Acuan (HBA) untuk penjualan langsung (spot) yang berlaku pada 1 Januari 2016 hingga 31 Januari 2016 pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB vessel) adalah USD 53,20/Ton. HBA bulan Januari 2016 turun sebesar USD 0,31 atau turun 0,58% dibandingkan dengan HBA Desember 2015 USD 53,51.

Bila dibandingkan dengan HBA bulan yang sama pada tahun 2015 yaitu Januari 2015 USD 63,84 (year on year) maka HBA Januari 2016 turun signifikan sebesar USD 10,64 atau turun 16,7%.

Untuk diketahui, nilai HBA adalah rata-rata dari 4 indeks harga batu bara yang umum digunakan dalam perdagangan batu bara yaitu: Indonesia Coal Index, Platts Index, New Castle Export Index, dan New Castle Global Coal Index. HBA menjadi acuan harga batubara pada kesetaraan nilai kalor batubara 6.322 kkal/kg Gross As Received (GAR), kandungan air (total moisture) 8%, kandungan sulphur 0,8% as received (ar), dan kandungan abu (ash) 15% ar.

Kepala Seksi Humas dan Hukum PT Rahman Abdi Jaya Edy Suryanto di Tanjung, Jumat (1/4 /2016) mengatakan, terkait rencana PHK massal pekerja tambang pihak manajemen akan mengumumkan secara langsung hari ini di dua lokasi.

“Manajemen perusahaan akan mengumpulkan seluruh pekerja di dua lokasi untuk menyampaikan pengumuman secara langsung terkait status karyawan dan PT RA sendiri termasuk rencana PHK,” kata dia.

Pengumuman langsung akan digelar di kantor PT RA di kilometer 68 dan Workshop di Simpang Wara Kilometer 7 masing-masing disampaikan oleh Penanggung Jawab Operasional Wimar Adi Wismono dan Kepala HRD Siber Menson.

Untuk mengantisipasi adanya aksi anarkis dari para pekerja pihak perusahaan juga meminta pengamanan dari Polres Tabalong dan Polres Balangan.

Edy menambahkan jumlah pekerja di PT Rahman Abdijaya saat ini mencapai 1.066 orang dan PT RA merupakan salah satu kontraktor yang bekerja di sektor ekploitasi batu bara seperti halnya PT Pamapersada Nusantara dan PT Sapta Indera Sejati (SIS).

Sebelumnya sekitar 228 karyawan yang bekerja di perusahaan pertambangan dan perkebunan di Kabupaten Tabalong juga menjadi korban PHK sebagai dampak anjloknya harga jual karet dan batubara pada tahun 2015. (ANT)

Baca juga artikel terkait BATU BARA atau tulisan lainnya

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Abdul Aziz