Menuju konten utama

Harga Ayam Anjlok, Mendag Zulhas akan Panggil Perusahaan Unggas

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan mendengar keluh kesah para peternak lantaran harga ayam broiler anjlok.

Harga Ayam Anjlok, Mendag Zulhas akan Panggil Perusahaan Unggas
Kementerian Perdagangan telah melakukan launching Program Minyak Goreng Kemasan Rakyat (MGKR) dengan menggunakan merek MINYAKITA pada hari Rabu, 6 Juli 2022 lalu. FOTO/Biro Humas Kemendag

tirto.id - Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan akan memanggil perusahaan-perusahaan unggas terintegrasi untuk membahas upaya peningkatan harga ayam di peternak. Hal itu dilakukan setelah Zulhas begitu sapaan akrabnya mendengar keluh kesah dari Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN).

Zulhas menjelaskan, dalam pertemuan tersebut para peternak menyampaikan gejolak harga yang terjadi saat ini dianggap belum berpihak kepada peternak. Dia menuturkan ketika harga berada di atas harga acuan yang diatur dalam Permendag Nomor 07 Tahun 2020, peternak seringkali dimintai keterangan oleh satgas pangan POLRI.

Sedangkan ketika harga di bawah harga acuan, peternak merasa belum pernah diberikan bantuan yang konkret oleh pemerintah. Selain itu, dia menjelaskan perlu adanya penyesuaian harga acuan karena sudah terjadi penyesuaian harga akibat kenaikan biaya logistik dan pakan.

"Kenaikan harga pakan dipengaruhi oleh kenaikan harga komponennya antara lain soy bean meal (SBM) atau bungkil kedelai hasil olahan sisa atau ampas minyak kedelai yang berasal dari pasokan impor dan jagung. Harga SBM saat ini mulai menurun seiring penurunan harga gandum, namun masih cenderung tinggi," kata Zulhas, Jumat (2/9/2022).

Lebih lanjut dia menjelaskan harga ayam hidup di tingkat peternak saat ini Rp14.000-Rp17.000 per kilogram, atau sangat rendah di bawah harga keekonomian yang seyogianya berkisar Rp21.000─Rp23.000 per kilogram. Sedangkan rata-rata harga nasional daging ayam ras di tingkat eceran berkisar Rp33.000 per kilogram ─ Rp36.000 per kilogram

“Gejolak harga tersebut disinyalir terjadi akibat kendala distribusi yang kurang merata serta kondisi supply-demand, yaitu produksi lebih besar dibandingkan permintaan,” ungkapnya.

Lalu, Zulhas menjelaskan Kementerian Perdagangan saat ini sedang berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk memobilisasi daging ayam ras dari wilayah surplus (harga anjlok) ke wilayah defisit (harga tinggi) melalui subsidi angkut, tol laut serta mendorong penerapan rantai pasok dingin yang diawali dengan perdagangan ayam tanpa bulu di wilayah DKI Jakarta.

Untuk diketahui, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 66 tahun 2021 tentang Badan Pangan Nasional, Bapanas kini memegang kewenangan terkait distribusi dan stabilisasi pangan harga pokok. Per 30 Agustus 2022 harga nasional daging ayam ras di tingkat eceran tercatat sebesar Rp35.000/kg, turun 0,28 persen dibandingkan minggu lalu yaitu Rp35.100/kg, dan turun 2,78 persen dibandingkan bulan lalu sebesar Rp36.000/kg.

Sedangkan harga ayam ras di tingkat peternak sebesar Rp18.670/kg turun 10,3 persen dibandingkan minggu lalu (Rp20.820/kg), dan turun 8,8 persen dibandingkan bulan lalu Rp20.480.

Baca juga artikel terkait HARGA AYAM ANJLOK atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Intan Umbari Prihatin