tirto.id - Hanafi Rais, putra Amien Rais sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) menanggapi surat terbuka dari lima pendiri PAN yang mendesak ayahnya mundur dari politik praktis dan menyerahkan partai tersebut ke generasi penerus.
Kelima orang itu adalah Penasihat Wakil Presiden Abdillah Toha, advokat senior Albert Hasibuan, sastrawan dan jurnalis senior Goenawan Mohamad, penyair dan tokoh budaya Toety Heraty, dan Zumrotin.
Menanggapi hal tersebut, Hanafi mengatakan, sikapnya sama seperti sikap kader PAN lainnya, yakni tetap solid.
"Sikap sama dengan teman-teman PAN yang sudah menanggapi hari ini," kata Hanafi saat ditemui wartawan di depan rumah Amien Rais, Rabu (26/12/2018) malam.
Namun, ia meminta agar isu tersebut tidak dibesar-besarkan. "Sudah jangan dibesar-besarkan. Istirahat dulu, ini mau Tahun Baru," ujarnya singkat.
Anggota DPR RI itu juga tak mau banyak komentar menanggapi pertanyaan wartawan. Ia berjalan cepat dan beralasan akan menemui tamu lain.
Reporter Tirto juga tidak berhasil menemui Amien Rais saat ingin meminta konfirmasi terkait desakan lima pendiri PAN itu. Padahal, Hanafi Rais sempat mengatakan bahwa ayahnya berada di rumah, namun saat ditunggu awak media, Amien Rais tidak juga keluar.
Sikap Ketua DPW PAN DIY
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN DIY, Nazaruddin mengatakan, jajaran pengurus dan kader PAN DIY sepenuhnya kompak mendukung langkah-langkah dan keputusan politik Amien Rais dan DPP PAN di bawah kepemimpinan Ketua Umum Zulkifli Hasan.
"Terutama dalam Pilpres mendukung Prabowo-Sandi," kata Nazaruddin melalui keterangan tertulis yang diterima Tirto.
Ia menegaskan, mereka sama sekali tidak terpengaruh dengan manuver politik dari pihak-pihak yang mengatasnamakan pendiri PAN untuk meminta Amien Rais mengundurkan diri.
Nazaruddin menyebut bahwa surat terbuka pendiri PAN itu merupakan manuver politik dari para pendukung pasangan Calon Presiden Nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf, terutama Goenawan Muhammad dan Abdillah Toha.
"Surat terbuka itu hanyalah upaya untuk memecah ke-solid-an PAN menghadapi Pileg dan Pilpres," katanya.
Menanggapi soal klaim Goenawan Muhammad sebagai pendiri PAN, menurutnya tidak tepat. Pasalnya menurut Nazaruddin, Goenawan sudah secara terbuka menyatakan diri mengundurkan diri dari PAN.
Sehingga, menurutnya, hal itu menjadi aneh dan tidak logis, jika Goenawan sekarang bermanuver memakai baju PAN.
Di sisi lain, Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno membenarkan bila kelima orang itu adalah pendiri PAN, namun kini tak lagi aktif di partai. Selain itu, lima orang pendiri tersebut, kata Eddy memiliki perbedaan dukungan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Pada Pilpres 2019 ini, PAN yang diketuai Zulkifli Hasan diketahui sepakat mengusung calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Selain daripada itu, mereka adalah pendukung paslon yang tidak diusung oleh DPP PAN. Saya pribadi akan mengabaikan imbauan mereka," ujar Eddy.
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Alexander Haryanto