Menuju konten utama

Hadapi El Nino, Pedagang Minta Pemerintah Lakukan Ini

IKAPPI meminta pemerintah untuk melakukan pemetaan wilayah produksi dan pendampingan terhadap petani untuk mencegah dampak El Nino di Indonesia.

Hadapi El Nino, Pedagang Minta Pemerintah Lakukan Ini
Sejumlah bocah bermain di area persawahan yang terdampak kekeringan akibat musim kemarau di Desa Pajukukang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Minggu (25/6/2023). ANTARA FOTO/Arnas Padda/foc.

tirto.id - Cuaca ekstrem El Nino tahun ini menghantui produksi beras nasional. Ketua Umum DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri berharap pemerintah bisa melakukan pemetaan wilayah produksi serta pendampingan kepada para petani.

"Apalagi kita akan menghadapi el nino ke depan. Diharapkan pemerintah benar-benar melakukan pemetaan wilayah produksi dan pendampingan terhadap petani kita atau advokasi terhadap petani kita," katanya saat dihubungi Tirto, Senin (10/7/2023).

Lebih lanjut, dia mengakui beberapa harga komoditas pangan masih mahal. Salah satunya bawang putih yang masih mengandalkan impor. Sebab itu, dia berharap pemerintah juga melakukan pemetaan terhadap komoditas impor, khususnya di periode kuartal ini.

"Beberapa komoditas yang tinggi (harganya), yang memang berasal dari impor seperti bawang putih, itu juga sudah harus mulai di petakan bagaimana melakukan impor di periode kuartal ini ya, itu harapan kami," ucap Abdullah.

Sementara itu, dia mengakui saat ini walaupun permintaan akan beberapa komoditas pangan menurun, tetapi beberapa komoditas lainnya masih cukup tinggi. Seperti daging ayam hingga cabai.

"Ya walaupun permintaan sudah turun, tetapi beberapa komoditas masih cukup tinggi ya. Seperti daging ayam, bawang merah, cabai, itu masih relatif tinggi. Jadi, memang butuh kerja ekstra," bebernya.

Sebelumnya, Kamis (6/7/2023), Utusan Khusus Presiden (UKP) RI Bidang Kerja Sama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan Muhamad Mardiono menekankan pentingnya strategi dan antisipasi yang bijak seluruh elemen masyarakat di tanah air dalam menghadapi dampak El Nino yang diperkirakan mencapai puncaknya pada Agustus-September 2023 mendatang.

“Kita dihadapkan pada ancaman kekeringan karena fenomena El Nino yang bisa berdampak pada produksi pangan secara nasional. Kemarau panjang dan ekstrem ini harus benar-benar kita antisipasi dengan strategi yang baik,” kata UKP Mardiono saat menyampaikan pidato kunci dalam Focus Group Discussion (FGD) mengenai El Nino yang dikutip di Jakarta, Kamis.

Sementara itu, Ketua MPR Bambang Soesatyo mengimbau, kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak melakukan pembelian besar-besaran demi mencegah terjadinya kelangkaan beras. Tidak hanya itu, Bamsoet begitu sapaan akrabnya juga meminta pemerintah untuk mengamankan ketersediaan beras di dalam negeri. Salah satunya yaitu dengan melakukan penyerapan, perbaikan irigasi hingga pemetaan wilayah lahan rawa.

“Mengamankan ketersediaan beras di dalam negeri, mulai dari mendorong Bulog untuk tetap melakukan penyerapan, melakukan perbaikan irigasi, pemetaan wilayah lahan rawa hingga menyiapkan petani menghadapi kemarau ekstrem,” kata Bamsoet dikutip Antara, Jumat (7/7/2023).

Baca juga artikel terkait ANTISIPASI EL NINO atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Intan Umbari Prihatin