Menuju konten utama

Guru P2G di 13 Provinsi Belum Terima Kuota Internet Kemendikbud

P2G mencatat guru di 13 provinsi Indonesia belum menerima bantuan kuota internet dari Kemendikbud untuk guru dan siswa.

Guru P2G di 13 Provinsi Belum Terima Kuota Internet Kemendikbud
ilustrasi pemakaian data internet. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G) mendapatkan laporan dari jaringan guru anggota P2G dari 13 provinsi mengenai keluhan belum masuknya transfer kuota internet Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk guru dan siswa.

Kata Koordinator P2G, Satriwan Salim, seharusnya bantuan kuota yang diterima sebesar 42 GB untuk guru dan 35 GB untuk siswa. Bantuan kuota diberikan untuk bulan September, melalui fase 1 dan fase 2 yang berakhir 30 September sekarang.

Hingga kini, Satriwan mengaku banyak mendapatkan laporan keluhan mengenai belum diterimanya bantuan kuota tersebut.

Data-data yang dihimpun oleh P2G:

1. Kab. Kepulauan Simeuleu (Aceh) guru dari SMA Negeri, sebagian siswa dan guru sudah dapat, sebagian besar belum.

2. Kota Medan, (Sumut) sebagian belum sebagian sudah.

3. Kota Padang Panjang dan Kab. Tanah Datar, guru dan siswa SD Negeri, belum menerima.

4. Kab. Berau, Kaltim, untuk guru dan siswa SMK belum dapat.

5. Kab. Kutai Kertanegara, guru dan siswa SMK belum mendapatkan kuota.

6. Kab. Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, sebagian besar guru dan siswa sudah. Sebagian kecil belum.

7. Kab. Mimika, Papua, guru SMK sebagian besar sudah, sebagian kecil belum.

8. Kab. Ende, NTT, guru SMK Negeri sebagian besar sudah, sebagian kecil belum.

9. Kab. Bintan, Kepri. SDN LB guru dan siswa belum dapat.

10. Kota Batam, SMP Negeri sebagian besar sudah, sebagian kecil belum.

11. Kab. Bojonegoro, sebagian besar SMP sudah dapat, tapi masih ada yg belum dapat siswa dan guru.

12. Kab. Pacitan, sebagian besar SMA sudah, sebagian belum.

13. Jakarta, sekolah negeri umumnya sudah dapat, tapi sekolah swasta belum sepenuhnya. Kemudian bagi nomor gawai siswa dan guru yang pascabayar sepenuhnya belum.

14. Kota Bekasi, Jawa Barat, guru-guru sekolah swasta sebagian besar belum

15. Kab. Pandeglang, Banten, sebagian besar siswa dan guru sudah. Tapi masih ada di tiap sekolah yang belum dapat.

16. Kab. Bogor, Jabar, guru SMA Negeri belum dapat, sedangkan sebagian besar siswa sudah.

17. Kota Blitar, guru SMP Negeri sebagian besar belum, tapi sebagian sudah dapat.

18. Kab. Bojonegoro, guru SMP Negeri sudah, tetapi sebagian siswa belum.

19. Kab. Konawe Selatan, Sultra, guru-guru SD belum mendapatkan termasuk siswa.

20. Kab. Belitung, SMP semua guru sudah, tapi siswa sebagian belum.

21. Kab. Garut, sebagian besar guru dan siswa sudah.

"Data di atas berdasarkan laporan dari guru-guru P2G yang mengajar di sekolah-sekolah negeri dan swasta mulai SD-SMA/SMK. Guru khawatir tidak dapat bantuan kuota internet sebagaimana janji Mas Mendikbud, padahal pengeluaran kuota guru dan orang tua siswa selama ini sangat besar," kata Satriwan lewat keterangan tertulisnya yang diterima wartawan Tirto, Kamis (1/10/2020) pagi.

Ia juga mengungkapkan, dirinya pun sebagai guru SMA swasta di Jakarta belum kunjung mendapatkan bantuan kuota internet hingga per 30 September malam.

Kata Satriwan, belum kunjung masuknya kuota internet Kemdikbud ke gawai guru dan siswa, bisa saja karena pendaftaran verifikasi validasi (verval) yang baru berakhir 25 September. Dia sendiri baru ikut verfal sekitar 24 September.

Namun, Satriwan mengatakan guru-guru sebenarnya berharap mendapatkan kuota internet ini lebih proporsional pembagiannya. Kata dia, sebaiknya untuk bulan ke dua, alokasi kuota umum yang diperbanyak kapasitasnya. Sebab guru-guru sangat banyak yang menggunakan media seperti Youtube untuk mengajar.

Baca juga artikel terkait KUOTA INTERNET atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Maya Saputri