tirto.id - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan pada Minggu (9/6/2019) pukul 03.31 WIB, Gunung Merapi kembali meluncurkan awan panas guguran ke arah hulu Kali Gendol dengan jarak luncur 400 hingga 1.000 meter.
"Terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi tanggal 9 Juni 2019 pukul 03.31 WIB. Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 60 mm dan durasi 109 detik. Jarak luncur 1.000 m ke arah hulu Kali Gendol," demikian keterangan resmi BPPTKG.
Berdasarkan pengamatan BPPTKG pada periode Sabtu (8/6/2019) pukul 00.00 WIB hingga 24.00 WIB, terjadi guguran lava sebanyak 19 kali. Sementara, pada Minggu (9/6/2019) sejak pukul 00.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB, terpantau 12 kali guguran lava dengan jarak luncur 400 hingga 1.000 meter ke arah hulu Kali Gendol.
BPPTKG juga merekam sekali gempa awan panas guguran dengan amplitudo 60 mm selama 198,16 detik. Selain itu, terjadi 32 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-42 mm selama 20,8 hingga 105,34 detik
Juga, dua kali gempa hembusan dengan amplitudo 9-15 mm selama 14,96 hingga 61,28 detik, 2 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 37 hingga 47 mm selama 16,14 sampai 16,44 detik, dan tiga gempa fase banyak dengan amplitudo 2-15 mm dengan durasi 7,52 sampai 12,72 detik.
Hingga Minggu (9/6/2019), BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level II atau waspada. BPPTKG merekomendasikan agar masyarakat yang berada di sekitar Kawasan Rawan Bencana III tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa, sembari mengikuti informasi aktivitas Merapi.
Selain itu, warga diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi. Masyarakat juga diminta waspada akan bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Meskipun demikian, objek-objek wisata di sekitar Gunung Merapi seperti Kawasan Kaliurang, Kaliadem, Klangon, hingga Deles yang berada di luar radius 3 kilometer dari puncak gunung, aman dikunjungi.
Editor: Fitra Firdaus