tirto.id - Citra satelit NASA, Landsat 8, menunjukkan terjadinya pecahan gunung es seukuran Manhattan di New York, dari gletser induknya di Antarktika, dengan ukuran pecahan 3,2 kilometer dan bergerak menjauh.
Laman Popularmechanics.com menyatakan biasanya pecahan gunung es di Antarktika itu dalam ukuran kecil. Namun dua tahun sebelumnya, pecahan gunung es dengan ukuran sepuluh kali lebih luas dan besar daripada pecahan yang sekarang juga terjadi di wilayah itu, yaitu di tepian Pulau Pine, Benua Antartika. Para ilmuwan yakin bahwa pecahan yang saat ini terjadi adalah dampak dari pecahan gunung es sebelumnya.
Pulau Pine di Benua Antartika diketahui sebagai pulau besar dengan gunung es yang paling cepat mencair dan "bertanggung jawab" atas seperempat hilangnya gunung es di benua ekstrim dingin itu.
Sejak 1990, pemanasan temperatur samudera memicu lebih cepat es mencair, apakah itu di permukaan dan bahkan lebih berbahaya, di bawah permukaan. Ini artinya, arus bawah samudera menjadi lebih hangat dari seharusnya, dan inilah yang juga memicu ukuran-ukuran raksasa gunung es pecah begitu saja di sana.
Contoh yang pernah terjadi adalah Bentang Es Antartika Barat di mana Pulau Pine menjadi bagiannya yang diyakini para peneliti sebagai bagian yang sangat labil sehingga jika satu bagian pecah maka akan memicu pemecahan bagian-bagian lain gunung es raksasa di sana.
Ini kemudian memicu kenaikan permukaan air laut secara global, dan banyak negara-negara kepulauan kecil terancam karena gunung es yang mencair.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri