Menuju konten utama

Gubernur NTT Pilih Beli Sendiri Vaksin COVID-19 untuk Warga NTT

Gubernur NTT Viktor B Laiskodat berniat membeli vaksin COVID-19 pakai uang APBD demi mengurangi beban pemerintah pusat. 

Gubernur NTT Pilih Beli Sendiri Vaksin COVID-19 untuk Warga NTT
Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat. (Antara/ Benny Jahang)

tirto.id - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor B Laiskodat berniat membeli vaksin COVID-19 menggunakan anggaran dari APBD agar semua masyarakat NTT bisa divaksin secara massal.

"Jadi memang pak gubernur sudah berbicara bahwa nanti NTT akan membeli vaksin sendiri agar semua masyarakat NTT bisa divaksin," kata Karo Humas Pemprov NTT Marius A Jelamu di Kupang, Rabu (6/1/2021) dilansir dari Antara.

Pemerintah NTT memilih membeli vaksin COVID-19 sendiri karena tak ingin membebankan pemerintahan Presiden Joko Widodo yang sudah membelinya dengan menggunakan APBN.

Namun hingga saat ini pemerintah provinsi NTT masih menghitung kekuatan APBD mereka agar bisa membeli vaksin secara mandiri tanpa harus mengharapkan dari pemerintah pusat.

"Pak gubernur melihat bahwa pemerintah Indonesia saat ini tengah menyebarkan jutaan vaksin ke setiap daerah di Indonesia. Tentu saja hal ini membebankan APBN. Apalagi saat ini APBN kita defisit karena COVID-19 ini," katanya.

Untuk jenis vaksin yang akan dibeli yakni vaksin Sinovac dari Cina. Jenis vaksin ini sudah dibeli pemerintah dan sudah didistribusikan ke daerah-daerah meski belum terbit izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (UEA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Sebelumnya memang beredar pernyataan Gubernur NTT Viktor Laiskodat akan membeli vaksin secara mandiri karena tak ingin menggunakan yang gratis dari pemerintah pusat. Pernyataan itu mendapat reaksi dari berbagai pihak khususnya masyarakat NTT. Namun, Marius memastikan niat Viktor ingin membeli sendiri vaksin murni untuk diberikan kepada masyarakat NTT.

Terkait apakah Viktor akan menjadi orang pertama yang menerima vaksin COVID-19 di NTT, Marius mengatakan Viktor memilih mengutamakannya untuk tenaga kesehatan. Salah satu alasannya karena vaksin yang dikirim dari pemerintah pusat masih kurang.

"Nah kita utamakan terlebih dahulu petugas kesehatan sesuai anjuran pemerintah yakni Kementerian Kesehatan," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait VAKSIN COVID-19

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Editor: Bayu Septianto