Menuju konten utama

Granat Meledak, PDIP: Rektor & Kapolda Harus Tanggung Jawab

La Ode Ota, Pengurus Badan Penanggulangan Bencana DPP PDI Perjuangan setempat, menyatakan bahwa pihak yang paling bertanggung jawab atas ledakan granat di Universitas Haluoleo adalah Rektor UHO dan Kapolda Sulawesi Tenggara.

Granat Meledak, PDIP: Rektor & Kapolda Harus Tanggung Jawab
Jasad Brigadir Haidir salah satu empat orang tewas dan delapan orang luka berat akibat ledakan bom granat saat Latihan dasar satpam gada pratama Universitas Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (293). Empat korban meninggal masing-masing Brigadir Haidir (Satuan Brimob) Polda Sultra dan Jufri, Aswan dan Kamarudin yang berstatus sebagai satpam Universitas Haluoleo. ANTARA FOTO/Jojon

tirto.id - La Ode Ota, Pengurus Badan Penanggulangan Bencana DPP PDI Perjuangan setempat, menyatakan bahwa pihak yang paling bertanggung jawab atas ledakan granat di Universitas Haluoleo (UHO) pada Selasa (29/3/2016) adalah Rektor UHO dan Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra).

“Bagaimana bisa dalam pelatihan dasar pengamanan kampus, instruktur atau pelatih dapat menggunakan alat peraga berupa granat aktif yang siap ledak,” ujarnya di Kendari pada Rabu (30/3/2016).

Menurutnya, penggunaan alat peraga granat aktif itu atas sepengetahuan Rektor UHO dan Kapolda Sultra.

"Oleh karena itu, kedua pejabat tersebut harus bertanggung jawab terhadap para korban beserta keluarganya, terutama anak-anak dari korban yang meninggal dunia," katanya lagi.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, telah terjadi ledakan saat kegiatan pelatihan keamanan kampus UHO oleh Brimob Polda Sultra. Sebanyak empat orang tewas dan delapan orang luka-luka dalam peristiwa tersebut.

Sementara itu, di kesempatan terpisah, Ketua DPRD Sulawesi Tenggara, Abdulrahman Saleh menyampaikan bela sungkawanya atas kejadian tersebut.

"Peristiwa tewasnya tiga Satpam UHO dan seorang anggota Brimob merupakan pengalaman yang sangat menyedihkan, sehingga ke depan, kejadian semacam ini tidak terulang lagi," kata Abdurrahman Saleh di Kendari.

Selain Ketua Dewan, Ketua DPD PDI Perjuangan Sulawesi Tenggara, Hugua juga menyampaikan duka mendalam atas tragedi tersebut.

Hugua menyebutkan jika tragedi itu itu benar-benar memilukan hati dan menjadi duka bagi masyarakat Sultra, terutama pihak Universitas Haluoleo dan Polda Sultra

"Kami keluarga besar PDI Perjuangan Sultra, ikut berduka cita atas tragedi itu. Kami mendoakan para korban meninggal semoga dapat diterima di sisi-Nya dan korban luka-luka cepat sembuh serta pulih dari trauma ledakan bom itu," katanya. (ANT)

Baca juga artikel terkait BOM GRANAT atau tulisan lainnya

tirto.id - Hukum
Reporter: Rima Suliastini