tirto.id - Aplikasi chat Google Allo yang digadang-gadang sebagai pesaing WhatsApp resmi ditutup mulai hari ini lantaran sepi peminat.
Head of The Communications Group Google Anil Sabharwal manyatakan, penutupan Allo karena aplikasi ini belum mencapai tingkat daya tarik yang diharapkan oleh Google.
Tanda "kematian" Google Allo sebenarnya sudah diisyaratkan usai tak lagi mendapat update sejak Januari 2018. Tak hanya itu, Google sudah mengumumkan rencana untuk menghentikan aplikasi Allo pada Desember 2018.
"Kami mengucapkan selamat tinggal kepada Allo pada bulan Maret, 2019. Selama waktu kami bersama, kami membawakan Anda cara yang lebih cerdas untuk mengobrol, dengan fitur-fitur seperti Google Assistant, Allo untuk web dan stiker selfie.
"Kami sedang berupaya membawa fitur favorit Anda ke aplikasi Messages sehingga Anda dapat melakukan percakapan yang lebih kaya dengan semua teman Anda. Jika Anda memiliki ponsel Android, kami harap Anda akan mencoba Messages," tulis Google di laman Allo saat dikunjungi Rabu (13/3/2019).
Google merekomendasikan pengguna untuk beralih ke Android Messages, aplikasi standar Android untuk berkirim pesan SMS. Android Messages memang belum memiliki kemampuan pesan instan seperti yang dimiliki Allo.
Selain Messages, Google sedang mengembangkan aplikasi chat mirip iMessage bernama RCS dengan kemampuan SMS. Nantinya, RCS akan menjadi aplikasi pesan default untuk ponsel Android. Melansir The Verge, Google telah meluncurkan layanan RCS khusus untuk pelanggan Google Fi.
Allo diluncurkan pada September 2016 dan menjadi andalan Google untuk bersaing dengan WhatsApp, Line, dan aplikasi chat sejenis.
Penulis: Ditya Pandu Akhmadi
Editor: Ibnu Azis