Menuju konten utama

Golkar Minta Pimpinan Partai Koalisi Bebaskan Jokowi Pilih Cawapres

Golkar berharap para ketua partai anggota koalisi pendukung Jokowi tidak melakukan intervensi soal pemilihan cawapres.

Golkar Minta Pimpinan Partai Koalisi Bebaskan Jokowi Pilih Cawapres
Menteri Sosial Idrus Marham berbincang dengan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri ESDM Ignasius Jonan sebelum mengikuti Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara Jakarta, Rabu (16/5/2018). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A.

tirto.id - Koordinator Bidang Kelembagaan Partai Golkar Idrus Marham meminta semua partai anggota koalisi pendukung Joko Widodo menjaga soliditas menjelang Pilpres 2019.

Karena itu, menurut Idrus, lebih baik pimpinan partai anggota koalisi membebaskan Jokowi memilih calon wakil presiden (cawapres) pendampingnya.

"Saya mengimbau pimpinan parpol koalisi [pendukung] Jokowi menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi untuk menentukan siapa cawapres yang dipilihnya," kata Idrus di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (13/7/2018) seperti dilansir Antara.

Idrus meminta semua pimpinan partai koalisi membiarkan Jokowi menentukan dahulu cawapres pendampingnya. Kemudian, Jokowi baru mengajak para ketua umum partai untuk berbicara.

Idrus berharap apa pun keputusan soal kandidat cawapres Jokowi tidak mengganggu soliditas parpol pendukung petahana tersebut sekaligus tidak memicu berbagai manuver politik ke depannya.

"Kalau tidak ditentukan mekanisme diserahkan kepada Jokowi, boleh jadi antar-partai akan terjadi tarik menarik. Akan lebih adil dan lebih baik jika diserahkan kepada Jokowi," ujar Idrus.

Selain itu, dia menjamin partainya tetap akan mendukung Jokowi di Pilpres 2019 meskipun Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto tidak dipilih menjadi cawapres.

Secara organisasi, kata Idrus, Golkar melalui forum Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) dan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) telah memutuskan mendukung Jokowi sebagai capres di Pilpres 2019.

Dia juga mengklaim keputusan Golkar mendukung Jokowi sudah final secara organisasi, politik dan sosiologis.

"Saya bisa jamin karena secara organisatoris berdasarkan mekanisme yang ada sudah diambil keputusan," kata Idrus.

Meskipun demikian, dia mengakui mayoritas kader Golkar memang mendorong Airlangga menjadi cawapres Jokowi.

Hanura Bebaskan Jokowi Pilih Cawapres, Tapi Usulkan Kriteria Ideal

Ketua DPP Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir juga mengklaim partainya tetap konsisten menyerahkan urusan memilih cawapres kepada Jokowi. Namun, kandidat cawapres itu harus memenuhi kriteria.

"Kami menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi, namun harus memiliki chemistry [dengan Jokowi]," kata Inas.

Dia menilai kemunculan aspirasi mengenai kandidat cawapres Jokowi dari luar partai menandakan publik menghendaki figur profesional. Akan tetapi, dia mengingatkan, profesionalitas saja belum cukup.

"Profesionalisme cawapres belum cukup karena harus juga memiliki chemistry dengan capres-nya yaitu Joko Widodo," kata Inas.

Inas berpendapat banyak nama kandidat cawapres Jokowi dari luar partai yang mendapat dukungan dari masyarakat juga membuktikan kandidat petahana itu memiliki elektabilitas tinggi.

"Munculnya tokoh nonparpol seperti Sri Mulyani, Mahfud MD, dan Ma'ruf Amin, artinya Jokowi lebih diminati daripada Prabowo [Subianto] bukan?" Ujar Inas.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019

tirto.id - Politik
Sumber: antara
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom