Menuju konten utama

Golkar Bela Bobby Usai Disindir PDIP Soal Pengaruh Jokowi

Menurut Ace Hasan, Bobby didukung banyak parpol karena rekam jejaknya sebagai Wali Kota Medan serta kapasitasnya memimpin daerah.

Golkar Bela Bobby Usai Disindir PDIP Soal Pengaruh Jokowi
Wali Kota Medan Bobby Nasution memberi salam dari dalam mobil usai melakukan pertemuan tertutup dengan Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan Komarudin Watubun di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (6/11/2023). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/tom.

tirto.id - Ketua DPP Partai Golkar, TB Ace Hasan Syadzily, membela Bobby Nasution setelah PDIP mempertanyakan banyaknya dukungan parpol karena pengaruh dirinya sendiri atau mertuanya, Presiden Jokowi.

Menurut Ace, Bobby didukung banyak parpol karena rekam jejaknya sebagai Wali Kota Medan serta kapasitasnya memimpin daerah.

"Mas Bobby jelas saat ini juga menjabat sebagai Wali Kota Medan. Tentu kapasitas beliau sebagai kepala daerah bisa dilihat dan dirasakan oleh masyarakat. Maka sangat tidak tepat jika pihak yang mempertanyakan soal kapasitasnya Mas Bobby," kata Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/9/2024).

Ace menepis anggapan dukungan banyak parpol terhadap Bobby karena pengaruh Jokowi. Ia mengatakan publik bisa menilai kinerja dan kapasitas Bobby, sehingga ia layak sebagai bakal Calon Gubernur Sumatra Utara (Sumut) 2024.

"Saya kira dengan melihat kinerja beliau (Bobby) sebagai Wali Kota Medan, tentu kita bisa menilai begitu, ya, sejauh mana kinerja dan kapasitas beliau yang memiliki kelayakan untuk jadi Cagub di Sumut," tutup Ace.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, berkomentar soal banyaknya dukungan partai politik untuk Bobby Nasution di Pilkada Sumatra Utara (Sumut). Djarot bertanya-tanya, apakah itu karena faktor Bobby sendiri atau karena mertuanya adalah Presiden Joko Widodo.

"Untuk Pilkada Sumut ya, untuk Mas Bobby, itu mendapat [banyak dukungan] karena Mas Bobby-nya atau karena mertuanya," kata Djarot di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/7/2024).

Menurut Djarot, dalam konteks Pilkada Sumut, PDIP memilih untuk mendengarkan suara rakyat Sumut sebelum memutuskan figur yang diusung. Dia berpendapat bahwa banyaknya dukungan terhadap Bobby belum tentu berbuah kemenangan.

"Jadi, belum tentu juga pendukung partai yang banyak itu, raksasa, gemuk, super koalisi atau super apa, gemuk banget, ya itu belum tentu [menang] juga karena yang menentukan, kan, rakyat," ucap Djarot.

Saat ini, Bobby telah mengantongi dukungan dari Partai Golkar, Gerindra, Nasdem, PAN, dan PKB. Dukungan kepada Bobby kemungkinan bertambah seiring keinginan Partai Demokrat dan PPP.

Baca juga artikel terkait PILKADA 2024 atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Flash news
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Irfan Teguh Pribadi