tirto.id - Gojek meluncurkan dua fitur keamanan, bukan karena kasus kekerasan seksual yang menimpa mitra terapis Go-Massage. Hal itu disampaikan oleh Chief Corporate Affairs Gojek, Nila Marita.
Menurut Nila, dua fitur keamanan yakni 'Berbagi Perjalanan' dan 'Tombol Darurat' sudah dipersiapkan sejak lama.
Aplikasi tersebut bisa diperoleh dalam aplikasi Gojek versi terbaru 3.24. Saat fitur resmi diluncurkan, ia membantah bukan dipicu kasus kekerasan di Bandung.
"Fitur ini kami luncurkan bukan untuk merespon apa yang terjadi kemarin. Sementara fitur ini sudah menjadi prioritas kami yang direncanakan lama," ujar dia di kantornya, Jakarta Selatan, Jumat (15/3/2019).
Kehadiran dua fitur tersebut, Nila akui sebagai bentuk keseriusan untuk melindungi mitra dan juga pengguna Gojek.
"Yang pasti kami sekarang punya tombol darurat di dalam aplikasi. Sehingga para mitra bisa menggunakannya, jika sedang dalam situasi bahaya dan akan direspon oleh unit darurat yang bisa langsung datang ke lokasi," tutur dia.
Untuk kasus tersebut, Nila tidak mau berkomentar banyak. Namun ia mengaku Gojek akan mendampingi mitra dan berusaha kooperatif dengan kepolisian demi tuntasnya kasus tersebut.
"Kami mendampingi mitra, seperti bantuan psikologis dan data apa yang dibutuhkan pihak berwajib akan kami berikan," kata dia.
Sebelumnya, Global Head of Transport Gojek, Radityo Wibowo mengatakan melalui fitur 'Berbagi Perjalanan', memungkinkan para pengguna berbagi lokasi penjemputan dan pengantaran, driver dan kendaraannya, status dan estimasi waktu tempuh, hingga jalur yang dipilih dalam perjalanannya kepada siapapun.
Pengguna hanya cukup menekan tombol 'Berbagi Perjalanan' dan secara otomatis informasi tersebut bisa disebar melalui SMS, WhatsApp, dan Line.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Zakki Amali