tirto.id - Calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka memastikan aspirasi seluruh kepala desa akan diserap dalam program kerjanya bersama calon presiden Prabowo Subianto. Hal itu disampaikan cawapres nomor urut 2 itu saat menghadiri silaturahmi nasional Desa Bersatu di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (19/11/2023).
"Masukan-masukan dan aspirasi dari para pimpinan ketua-ketua desa, sementara kami tampung dulu," kata Gibran di hadapan ribuan kepala desa dari berbagai daerah.
Gibran memastikan, dirinya akan berupaya mencarikan solusi dari permasalahan desa dan perangkatnya. Meski demikian, dia mengakui bahwa dalam program kerjanya bersama Prabowo, telah tertuang poin meningkatkan kesejahteraan desa dan perangkatnya.
"Mungkin Minggu depan kita jadwalkan untuk ketemu saja, ya, pak. Biar bisa kita detailkan lagi, kita carikan solusi bersama-sama. Kalau di visi-misi kami sudah ada pak, membangun dari bawah, dari desa, tapi nanti akan kami detailkan lagi," ujar Gibran.
Lebih lanjut Gibran menyampaikan, masalah dukungan dari gerakan Desa Bersatu tidak menjadi prioritasnya saat ini. Anak Presiden Jokowi tersebut menyatakan bahwa mencari solusi atas permasalahan desa adalah yang terpendting.
Diwartakan sebelumnya, Koordinator Desa Bersatu Muhammad Asri Anas menampik acara silaturahmi desa bersatu yang diselenggarakan siang ini merupakan deklarasi dukungan kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Anas menerangkan, acara ini selalu terselenggara setiap tahunnya. Meskipun menghadirkan Gibran di acara ini, namun undangan kepada calon wakil presiden (cawapres) nomor 2 tersebut karena memandang sebagai sosok muda inspiratif.
“Silatnas adalah momentum tahunan. 2022 waktu isu 3 periode juga sama. Yang kami butuhkan siapa yang mendengar Desa Bersatu,” kata Anas di GBK, Jakarta.
Dibeberkan Anas, Desa Bersatu memang memandang hanya Prabowo-Gibran yang mengakomodir kebutuhan desa. Kendati demikian, semua capres dan cawapres sudah terjalin komunikasi yang ternyata tidak semua mengakomodir kebutuhan desa.
Anas membeberkan, pihaknya mengajukan harapan kepada pemimpin selanjutnya agar mereformasi tata kelola desa; dana Rp5 miliar per tahun untuk desa; evaluasi pendamping desa; memperbaiki kesejahteraan perangkat desa, BPD dan seluruh intrumen organisasi yang ikut mendukung pemerintah; dan meningkatkan kapasitas aparatur desa.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Fahreza Rizky