tirto.id - Partai Gerindra merespons sikap Presiden Joko Widodo yang secara terang-terangan akan cawe-cawe pada Pemilu 2024. Waketum DPP Partai Gerindra, Habiburokhman mengatakan, Presiden Jokowi telah meluruskan bahwa cawe-cawe yang dimaksud dalam arti yang baik.
“Pak Jokowi, kan, sudah menjelaskan apa yang dimaksud cawe-cawe oleh beliau, yakni cawe-cawe dalam arti positif," kata Habiburokhman saat dihubungi reporter Tirto, Rabu (31/5/2023).
Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Gerindra itu mengatakan, Jokowi menjamin komitmen tidak akan melanggar hukum, kode etik, dan mengotori demokrasi. Pasalnya, kata dia, Jokowi memiliki hak untuk berpartisipasi dalam kepemiluan.
“Sebagai warga negara beliau [Jokowi] punya hak konstitusional untuk berpartisipasi secara politik soa kepemiluan," tutur Habiburokhman.
Ia menilai justru misi Jokowi sangat mulia, yakni agar segala capaian, kemajuan, dan prestasi bangsa yang sudah ada saat ini agar bisa terus dilanjutkan oleh kepemimpinan nasional masa mendatang.
“Kita punya perangkat UU yang mengatur secara rigid [tegas] ihwal netralitas pejabat dalam pemilu. Kalau tidak ada pelanggaran, ya, tidak boleh kita persoalkan,” kata Habiburokhman.
Sekretaris Kabinet, Pramono Anung sebelumnya menjelaskan, makna cawe-cawe dalam Pemilu 2024 yang disampaikan Presiden Joko Widodo saat bertemu dengan sejumlah pemimpin redaksi media di Istana Negara pada Senin (29/5/2023).
Pramono menyebut, makna cawe-cawe bukan berarti Jokowi berpihak pada salah satu calon di Pilpres 2024, tapi menjaga iklim demokrasi agar tetap berlangsung aman dan damai.
Pramono memastikan Jokowi tidak akan melanggar aturan pemilu terkait pernyataan dan sikapnya yang akan cawe-cawe di pilpres mendatang. Menurutnya di era digital, Jokowi akan bekerja secara transparan dan mudah terawasi oleh publik bila melanggar aturan.
Dia menjamin, Presiden Jokowi tidak akan mengendorse pasangan calon presiden dan wakil presiden. Oleh karenanya, dia berharap bakal capres dan cawapres mendatang tidak perlu khawatir dengan cawe-cawe Jokowi.
Selain itu, Pramono mengungkap, Jokowi berharap dengan dirinya melakukan cawe-cawe selama Pemilu 2024, maka target dan legasi yang dibentuk bisa terlaksana. Seperti hilirasi tambang, pembangunan Ibu Kota Negara, dan sejumlah proyek jangka panjang lainnya.
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Abdul Aziz