tirto.id - Pemerintah Republik Korea (Korea Selatan) akan menyalurkan bantuan kemanusiaan sebesar satu juta dolar AS kepada Pemerintah Republik Indonesia terkait bencana gempa dan tsunami yang menerjang Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018).
Dalam keterangan pers Kedutaan Besar Republik Korea pada Minggu (30/9/2018) menyatakan bantuan tersebut diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang kehilangan keluarga dan harta benda.
Hingga Minggu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal akibat gempa dan tsunami di Palu-Donggala telah mencapai 832 orang, 540 orang luka-luka, 29 orang belum ditemukan.
Saat ini, pemerintah Indonesia sedang menghitung skala kerugian dan jumlah korban dikarenakan terputusnya jembatan, saluran komunikasi, dan lain-lain.
Pemerintah Korsel berharap, bantuan tersebut bisa turut mempercepat proses pemulihan awal dan memenuhi kebutuhan darurat bagi warga setempat.
Korsel juga sedang berunding dengan pemerintah untuk mempertimbangkan pengiriman tim SAR ke Indonesia untuk membantu evakuasi korban.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada Minggu mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo untuk menyampaikan duka cita dan simpati atas terjadinya gempa bumi yang disusul tsunami di Palu, Sulawesi Tengah.
"Saya menyampaikan rasa prihatin mendalam atas musibah gempa dan tsunami yang terjadi di Sulawesi Tengah pada 28 September yang mengakibatkan banyak korban meninggal dunia dan kerugian harta benda," tulis Presiden Moon seperti dikutip dari surat yang dirilis Kedutaan Besar Korea Selatan di Jakarta, Minggu (30/9).
Atas nama pemerintah dan rakyat Korea Selatan, Moon menyampaikan belasungkawa bagi keluarga korban yang meninggal dunia dan simpati yang mendalam bagi korban yang mengalami luka-luka.
"Saya sangat berharap kegiatan pencarian dan penyelamatan korban hilang dapat terlaksana dengan lancar," kata dia.
"Semoga masyarakat Indonesia diberikan ketabahan untuk bangkit dari kesedihan dan semoga situasi di Indonesia cepat pulih di bawah kepemimpinan Bapak Presiden Joko Widodo."
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra