tirto.id - Gempa bumi dasyat melanda timur laut Jepang. Menurut pejabat setempat, gempa tersebut setidaknya menewaskan dua orang dan melukai 160 orang. Namun demikian, kerusakan yang ditimbulkan relatif kecil.
BBC melaporkan, sekitar dua juta rumah sempat mati listrik dan kereta peluru ikut tergelincir. Akan tetapi, tidak ada laporan mengenai penumpang yang terluka. Badan Meteorologi Jepang sudah mencabut peringatan tsunami pada Kamis pagi.
Menurut pejabat, gempa berkekuatan 7,4 itu terletak di daerah yang hancur akibat tsunami dan bencana nuklir Fukushima di tahun 2011. Di beberapa daerah, gempa sangat kuat terasa, bangunan-bangunan di ibu kota Tokyo ikut berguncang.
Sebelumnya muncul peringatan terkait kemungkinan gempa susulan di Fukushima, Miyagi dan Yamagata. Tak lama setelah gempa itu terjadi, Badan Meteorologi Jepang langsung mengeluarkan peringatan untuk gelombang tsunami setinggi satu meter untuk beberapa bagian pantai timur laut.
Status Peringatan Tsunami Dicabut
Saat ini, Badan Meteorologi Jepang sudah mencabut status peringatan tsunami pada Kamis pagi setelah sepertiga gelombang dari ketinggian itu mencapai pantai.
Beberapa orang di timur laut Jepang terluka karena benda yang jatuh. Media lokal melaporkan, di kota Soma, seorang pria berusia enam puluh tahun meninggal dunia. Ini adalah kematian kedua yang dilaporkan.
Lebih dari 2,2 juta rumah mengalami pemadaman listrik untuk sementara, termasuk wilayah Tokyo, tetapi sudah dipulihkan sebagian.
Seperti dikutip Financial Times dari NHK, sebuah kereta peluru berkecepatan tinggi yang membawa 96 penumpang sampai tergelincir, tetapi tidak ada laporan mengenai korban jiwa atau pun luka-luka.
Gempa awal itu diikuti oleh gempa susulan yang kuat, bahkan Badan Meteorologi Jepang memperingatkan, akan ada lebih banyak guncangan dalam beberapa hari mendatang.
Beberapa perusahaan termasuk Toyota, Nissan dan pembuat chip Renesas terpaksa menghentikan operasi di pabrik-pabrik di daerah tersebut.
Editor: Iswara N Raditya