tirto.id - Gempa bumi tektonik berkekuatan 3,8 pada Skala Richter (SR) mengguncang Kairatu dan Kota Ambon pada Jumat malam, pukul 20.13 WIT.
Kepala Stasiun Geofisika Ambon, Abraham Mustamu, saat dikonfirmasi, Jumat malam, membenarkan, gempa tektonik tersebut dengan episentris 3.45 LS dan 128.38 BT, tepatnya di laut, sekitar 12 KM Selatan Kairatu pada kedalaman 10 KM.
Guncangannya dirasakan di Kairatu III MMI, sedangkan di Ambon II MMI.
Gempa yang tidak menimbulkan tsunami itu dirasakan sebagian masyarakat Kairatu, sedangkan di Ambon hanya segelintir orang.
"Kami belum menerima laporan adanya kerusakan maupun korban," ujar Abraham seperti dikutip Antara.
Dia mengemukakan, gempa itu tergolong dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
Abraham mengimbau masyarakat, terutama yang tinggal di pesisir agar tidak terprovokasi isu maupun berita hoaks, terutama terkait tsunami yang tidak berpotensi terjadi.
"Kami intensif memantau, terutama kemungkinan ada gempa susulan yang ternyata belum terdeteksi," tandasnya.
Sebelumnya gempa juga terjadi di Donggala Sulawesi. Gempa berkekuatan 7.7 SR itu berpusat di 27 km Timur Laut Donggala pada Jumat (28/9) pukul 17:02:44 WIB. BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami. Gempa sempat mengakibatkan tsunami di Pantai Palu dengan ketinggian 1,5 meter. Namun pada pukul 17.36 WIB, BMKG mencabut peringatan dini tsunami.
Sejauh ini belum diketahui jumlah korban dari gempa bumi ini.
Editor: Agung DH