tirto.id - Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mengimbau warga yang tinggal di pesisir pantai untuk tetap siaga setelah terjadi gempa berpotensi tsunami berkekuatan 7,3 Skala Richter.
"Dari pantauan anggota kami di sekitar pesisir laut Sukabumi mulai dari Pantai Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap hingga Pantai Cibangban, Kecamatan Cisolok kondisinya masih kondusif dan tidak ada kepanikan berlebih di masyarakat," kata Ketua FKSD Kabupaten Sukabumi Okih Fajri di Sukabumi, Sabtu (16/12/2017).
Gempa pertama terjadi pada pukul 23:47:57 WIB di 43 km barat daya Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat berkekuatan 7,3 SR. Gempa pertama terjadi pada kedalaman 105 km di Samudera Hindia sangat dirasakan warga Kota dan Kabupaten Sukabumi.
Gempa kedua mengguncang satu detik kemudian yakni pada pukul 23:47:58 dengan kekuatan 6,9 SR. Titik pusat gempa terjadi di 11 Barat Daya Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, pada kedalaman 107 km di Samudera Hindia.
Setelah terjadi gempa, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan wilayah Laut Ujunggenteng masuk dalam status waspada.
Namun hingga kini kondisi gelombang maupun ombak laut Sukabumi masih kondusif dan tetap normal serta tidak menunjukan adanya perubahan.
"Kami sudah menyiagakan anggota di beberapa pos pemantauan laut, untuk memantau dan melaporkan kondisi daerahnya masing-masing," tambahnya.
Hingga saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota dan Kabupaten Sukabumi masih melakukan pengecekan dan pendataan ke seluruh wilayah serta menyiagakan relawannya antisipasi ada bangunan atau rumah warga yang rusak. Relawan BPBD yang dibantu sukarelawan lainnya pun sudah bersiaga antisipasi adanya gempa susulan.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra