tirto.id -
Hal ini disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB) yang menerima laporan sementara pada Minggu (29/7/2018).
"Informasi yang kami terima dari BPBD kabupaten Lombok Utara, satu orang meninggal dunia atas nama Sandi (20 tahun) berasal dari kabupaten Sumbawa. Selain itu, enam orang mengalami luka-luka. Itu informasi sementara," kata Kepala BPBD NTB, H Muhammad Rum, Minggu (29/7/2018).
Menurut keterangannya, seluruh korban sudah dirawat di Puskesmas Bayan. Para korban ada yang mengalami patah kaki, robek di bagian kaki dan kepala. Seluruhnya tertimpa reruntuhan tembok yang roboh akibat gempa.
Gempa bumi berkekuatan 6,4 SR itu mengguncang pulau Lombok dan pulau Sumbawa, NTB, Minggu, pukul 06.47 WITA, namun tidak berpotensi tsunami.
Laporan sementara yang diterima dari BPBD kabupaten Lombok Utara, selain menimbulkan korban jiwa, gempa bumi pagi ini juga mengakibatkan sedikitnya lima rumah rusak berat.
"Kami masih bergerak untuk melakukan pendataan para korban karena guncangan gempa relatif besar terasa di 10 kabupaten/kota," ujarnya.
BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD NTB terkait pendataan jumlah korban dan kerusakan akibat gempa bumi yang tidak berpotensi tsunami tersebut.
Data sementara dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tercatat kerusakan bangunan terjadi di kecamatan Sambelia, dan Sembalun, kabupaten Lombok Timur. Kerusakan bangunan, terutama rumah penduduk juga terjadi di kecamatan Bayan, kabupaten Lombok Utara.
Sementara itu, di Kabupaten Sumbawa Barat, dilaporkan satu rumah penduduk di desa Tepas Sepakat, kecamatan Brang Rea, roboh.
Hasil analisis sementara Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan pusat gempa bumi tersebut pada koordinat 8,26 lintas selatan, dan 116,55 bujur timur. Lokasi gempa terjadi di regional Sumbawa pada kedalaman 10 kilometer.
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani