tirto.id - Gempa berkekuatan 7,2 Skala Richter menggoyang lepas pantai pulau Mindanao di Filipina Sabtu (29/4/2017) dini hari waktu setempat. Badan meteorologi Filipina meminta masyarakat menjauhi pantai.
Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (Philvolcs) mengungkapkan tidak ada peringatan tsunami yang harus dikeluarkan badan ini.
Belum ada laporan kehancuran atau korban akibat gempa tersebut, namun para saksi mata mengungkapkan sangat kuatnya gempa ini menyebabkan tanah dan bangunan bergoyang.
Pusat Peringatan Tsunami Pasifik mengingatkan potensi gelombang besar sampai sejauh 300 km dari pusat gempa sehingga disebut bisa sampai sejauh Indonesia.
Filipina berada di Cincin Api Pasifik dan sudah beberapa kali diguncang gempa, terutama di wilayah selatan.
Gempa bumi kali ini berada sekitar 57 km dari timur laut Provinsi Sarangani di Pulau Mindanao yang merupakan pulau terbesar di bagian selatan negara kepulauan itu.
"Kencang sekali sampai-sampai terdengar tanah bergetar selama 10 detik," kata Jenifer Bugtay yang bekerja di sebuah resort tepi pantai di Sarangani, melalui telepon, seperti dikutip Antara.
"Ini adalah gempa bumi terdahsyat yang saya alami. Bangunan seperti akan jatuh," kata Jenifer.
Kepala Philvolcs Renato Solidum menyatakan tidak perlu ada pengungsian. "Kebanyakan kota-kota di bagian selatan negeri kami jauh dari pusat gempa sehingga kami perkirakan tidak banyak timbul kerusakan," kata Jenifer.
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora