tirto.id - Klarifikasi Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) terkait keikutsertaan sejumlah brand lokal dalam pekan peragaan busana di Paris pada 6 Maret 2022 kembali menimbulkan perdebatan.
Warganet mengkritisi pernyataan Ketua Bakominfo Gekrafs, Ifan Seventeen yang diunggah di Instagram resminya @Ifanseventeen pada 8 Maret 2022 kemarin.
Dalam pernyataannya, Ifan meluruskan beberapa hal termasuk penyebutan Paris Fashion Week dalam rangkaian acara "Gekrafs Paris Fashion Show at Paris Fashion Week 2022".
Menurut Ifan, penyebutan nama "Paris Fashion Week" (PFW) itu diperbolehkan karena merupakan pekan fesyen di Paris.
Ifan menegaskan bahwa, yang tidak diperbolehkan adalah menggunakan logo Fédération de la Haute Couture et de la Mode (FHCM), federasi resmi yang menggelar Paris Fashion Week.
"Apakah itu salah? Jawabannya tidak. Bahkan, ketika menamai atau menyebutkan kegiatan mereka di sana dengan sebutan Paris Fashion Week itu juga sebenarnya enggak apa-apa," tegas Ifan dalam video pendek yang diunggah di akun Instagramnya.
Warganet menilai, pernyataan Ifan keliru, sebab "Paris Fashion Week" sendiri telah memiliki Hak Kekayaan Intelektual atau telah terdaftar secara resmi. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya logo "R" pada nama Paris Fashion Week.
Itu artinya, "Paris Fashion Week" adalah sebuah brand dan nama tersebut tidak diperbolehkan atau dipakai dalam event apapun, dengan tujuan apapun, baik komersial ataupun non-komersial.
Bagaimana dengan Hak Cipta Paris Fashion Week?
Dilansir dari laman resmi PWF, pada bagian hak dan kekayaan intelektual dijelaskan bahwa, "Merek dagang Federasi, termasuk “FEDERATION DE LA HAUTE COUTE ET DE LA MODE”, “FHCM”, “PARIS FASHION WEEK”, “PFW”, “SPHERE PARIS FASHION WEEK SHOWROOM” dan logo masing-masing adalah merek dagang dan kreasi milik Federasi dan tidak boleh disalin, ditiru atau digunakan, seluruhnya atau sebagian, tanpa izin tertulis dari Federasi."
Melansir situs resmi ITB, Hak Kekayaan Intelektual atau HKI adalah hak untuk memperoleh perlindungan secara hukum atas kekayaan intelektual sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang HKI.
Sementara itu, logo "R" pada sebuah nama produk atau merek adalah singkatan dari Registered atau terdaftar.
Logo tersebut disimbolkan dengan huruf R kecil yang dibalut lingkaran. Logo tersebut biasanya dimiliki oleh suatu perusahaan atau organisasi tertentu yang telah didaftarkan secara resmi dan sah kepada Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
Itu artinya, Paris Fashion Week memiliki hak kekayaan intelektual yang telah terdaftar secara resmi, sehingga penyebutan atau penggunaan nama dalam acara apapun tidak diperbolehkan.
Sebelumnya, ramai diperbincangkan soal diboyongnya sejumlah brand lokal seperti Scarlett, MS Glow, 3Second, Greenlight, hingga produk makanan seperti Geprek Bensu ke Paris.
Merek-merek lokal tersebut menggelar peragaan busana dan difasilitasi oleh Gekrafs dan Kemenparekrafs dengan tajuk "Gekrafs Paris Fashion Show at Paris Fashion Week 2022".
Paris Fashion Show digelar secara mandiri oleh brand-brand dari Luar Paris, sehingga berbeda dengan Paris Fashion Week yang digelar oleh Fédération de la Haute Couture et de la Mode atau FHCM.
Sementara acara yang digelar Gekrafs merupakan acara di luar jadwal atau off schedule dari Paris Fashion Week.
Adapun brand lokal yang ikut dalam acara tersebut di antaranya SCARLETT x IKYK, Greenlight x Danjyo Hiyoji, 3 second x Ican Harem, La sabelle x Em En Hair Design, Brand no brand, Yanti Adeni x Ayam Geprek Bensu, Shademulsk, Shade Signature, Dekranasda Banjar Baru, dan Chayra by Tika Ramlan.
Hanya 2 Brand Indonesia yang Diundang Resmi ke PFW 2022
Sementara itu, hanya ada dua brand fashion Nusantara yang bisa masuk PFW setelah melalui kurasi ketat, yaitu Sean Sheila dan Jewel Rocks Bijoux.
Sean Sheila adalah brand fashion yang berdiri sejak tahun 2014. Merek rumah mode ini diambil dari nama kedua desainer, yaitu Sean dan Sheila.
Keduanya merupakan lulusan sekolah di Singapura. Sejak merek ini didirikan, merek tersebut menerima banyak penghargaan.
Sean Sheila adalah label mewah untuk pria dan wanita yang mewujudkan budaya tradisional timur dengan siluet barat yang kuat, terstruktur dan modern.
DNA Sean Sheila terletak pada aplikasi material perangkat kerasnya, bersama dengan teknik bordir khasnya.
Di Instagramnya, Sean Sheila menuliskan, perusahaan mereka adalah pabrik garmen untuk penyandang disabilitas. Setiap pakaian dibuat oleh tangan para penyandang disabilitas.
Selain Sean Sheila, ada Jewel Rocks Bijoux. Merek perhiasan ini didirikan pada tahun 2006 di Seminyak, Bali. Perhiasan ini dibuat dari pecahan batu mulia, manik-manik Jepang dalam warna-warni yang unik. Perhiasan dibuat dengan teknik tradisional oleh tangan-tangan para perempuan di Bali.
Editor: Iswara N Raditya