tirto.id - Pandemi COVID-19 masih terus berlanjut meskipun vaksinasi hingga dosis ketiga sudah mulai dilakukan oleh sebagian masyarakat dunia. Virus COVID-19 masih terus berevolusi dan memunculkan varian-varian baru, salah satunya adalah varian Omicron XBB, BA4 dan BA5.
Menurut laman WHO, varian Omicron XBB adalah gabungan dari varian BA 2.10.1 dan BA 2.75. Dalam periode 3-9 Oktober 2022, varian Omicron XBB telah menjangkit sebanyak 1.3% penduduk dunia dan telah terdeteksi di 35 negara.
Varian ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk bisa memastikan daya penyebaran dan keparahannya. Tetapi terdapat bukti yang menunjukkan bahwa varian Omicron XBB memiliki risiko infeksi lebih tinggi dibanding varian turunan Omicron lainnya.
Kasus-kasus infeksi varian ini terbatas pada orang yang terjangkit pada masa sebelum Omicron.
Dilansir dari Antara, Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19, Reissa Broto Asmoro, mengatakan bahwa varian XBB menimbulkan gejala ringan namun mampu menyebar lebih cepat.
Sama seperti subvarian Omicron lainnya, varian XBB menyerang pernapasan atas, tidak seperti varian Delta contohnya, yang menyerang pernapasan bawah. Reissa menambahkan bahwa terjadi lonjakan kasus tinggi di Singapura karena varian XBB lebih cepat 0,79 kali daripada subvarian BA5.
Dilansir dari laman Universitas Gajah Mada, di Indonesia sendiri memang sedang terjadi kenaikan kasus infeksi varian Omicron BA4 dan BA5. dr. Gunadi, PhD, sp.BA., peneliti dari FKKMK UGM, mengatakan bahwa kenaikan ini terjadi kurang 30 hari setelah Hari Raya.
Varian BA4 dan BA5 pertama kali ditemukan pada 6 Juni 2022 di Indonesia sebanyak 4 kasus. Dari kasus-kasus tersebut semuanya merupakan laki-laki yang sudah divaksin dosis 2 bahkan 3. Bahkan tiga kasus di antaranya terkena varian Omicron BA5 dari perjalanan luar negeri yaitu Pertemua Global Platform Disaster Risk Reduction di Bali pada 23-28 Mei 2022.
Subvarian BA4 dan BA5 menyebar lebih cepat dibanding BA1 dan BA2, tetapi tidak ada indikasi keparahan yang lebih parah dibanding varian Omicron lainnya.
Gejala-Gejala Varian Omicron XBB
Subvarian Omicron XBB memiliki gejala yang kurang lebih mirip dengan gejala-gejala varian COVID-19 lainnya. Namun berdasarkan laporan yang terkumpul, fatalitas varian ini dinilai lebih rendah dari varian lainnya namun dengan persebaran yang jauh lebih cepat.
Varian Omicron XBB memiliki gejala-gejala ringan seperti batuk, pilek, demam, ngilu, nyeri otot, kelelahan, sakit kepala, nyeri sendi, dan kedinginan. Sementara varian Omicron BA4 dan BA5 juga memiliki gejala-gejala serupa seperti batuk, kelelahan, hidung tersumbat, demam, mual atau muntah, sesak napas, diare, dan anosmia.
Oleh karena itu, bagi pasien yang terinfeksi varian Omicron XBB atau BA4 dan BA5 namun tidak menunjukkan gejala serius, disarankan untuk mengonsumsi vitamin C, D, remdesivir, dan vitamin B1. Selain itu juga tetap menjaga protokol kesehatan dan menjaga kebersihan dengan rajin mencuci tangan.
Penulis: Muhammad Iqbal Iskandar
Editor: Yulaika Ramadhani