tirto.id - Asma adalah penyakit yang menyerang pernapasan dan bisa dialami oleh siapa saja termasuk anak-anak. Si kecil yang mengidap asma sering kali kesulitan bernapas. Hal itu terjadi karena ada radang di saluran pernapasan paru-parunya. Lantas, apa penyebab asma dan gejalanya pada anak-anak?
Tidak saja pada anak-anak yang sudah lebih besar, bayi pun dapat mengalami penyakit asma. Tentu orang tua tidak akan tega melihat buah hatinya kesulitan bernapas dan tampak menderita.
Karena itu, penting bagi orang tua untuk tahu gejala-gejala asma yang kerap dialami anak-anak dan bayi.
Dengan mengenai tanda-tandanya, orang tua dapat segera memberikan pengobatan yang dibutuhkan. Ingat, bayi dan anak-anak sering kali belum mampu mengungkap rasa sakit yang sedang mereka alami.
Maka dari itu, orang tua harus peka pada kondisi anaknya. Jika dibiarkan berlarut-larut. Hal itu berpotensi menghambat tumbuh kembang anak di masa depannya.
Gejala Penyakit Asma pada Anak
Ahli kesehatan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menjelaskan gejala-gejala yang kerap muncul pada anak-anak pengidap asma, di antaranya adalah berikut:
- Batuk
- Napas berbunyi
- Sesak napas
- Dada terasa berat karena sulit menghirup udara
- Napas cepat
- Terlihat kelelahan
Gejala tersebut memiliki ciri khas yang membedakannya dari reaksi alergi atau gejala penyakit lain, yakni:
- Sering timbul bila ada faktor pencetus asma
- Dapat berulang dan ada jeda saat anak bernapas normal, kemudian kambuh lagi
- Memburuk pada malam atau dini hari
- Dapat reda dengan pengobatan atau kadang reda tanpa pengobatan (spontan).
Jika serangan asma sudah berat, orang tua harus segera membawa anak ke rumah sakit atau ke dokter terpercaya.
Tanda anak sudah mengalami asma berat yakni napasnya tidak juga normal meskipun sudah diberi obat.
Penyebab Asma pada Anak
Penyebab atau faktor pencetus asma adalah hal-hal yang memicu timbulnya asma pada anak-anak dan orang dewasa.
Faktor ini tidak selalu sama dialami masing-masing penderita asma. Dengan demikian, orang tua harus mengenali apa saja pencetus kambuhnya gejala asma pada putra-putrinya.
Di antara contoh faktor pencetus asma adalah sebagai berikut:
- Tungau debu rumah, misalnya yang di bantal, kasur kapuk, karpet, sofa kain, boneka berbulu, dan tirai
- Bulu binatang semisal kucing atau anjing dan kelinci
- Perubahan cuaca dari musim hujan ke kemarau atau sebaliknya
- Bau yang menusuk, misalnya minyak wangi atau obat pembunuh serangga
- Asap rokok
- Polusi kendaraan bermotor
- Asap rumah tangga misal tungku kayu bakar
- Obat tertentu misal: aspirin, antibiotik, pereda nyeri, penurun panas
- Infeksi saluran pernapasan
- Serbuk sari bunga
- Emosi berlebihan semisal sedih, senang atau marah
- Makanan minuman dengan penyedap rasa, penguat rasa dan pewarna makanan
- Kelelahan fisik usai beraktivitas berlebihan
Cara Mencegah Kambuhnya Asma pada Anak
Agar penyakit asma pada anak tidak mudah kambuh, berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua:
- Hindari memakai kasur atau bantal dari kapuk
- Gunakan kasur dan bantal berbahan sintetis (dakron, busa, dan sebagainya)
- Ganti seprai secara teratur (minimal sepekan sekali)
- Berhenti merokok dan hindari asapnya
- Olahraga teratur misalnya renang atau senam asma
- Jaga kebersihan perabot rumah, dan usahakan tidak memakai karpet di kamar atau di rumah
- Hindari memakai kipas angin karena dapat menerbangkan debu sehingga masuk ke pernapasan
- Bila memakai AC selalu bersihkan filternya secara rutin
- Gunakan masker bila menyapu lantai atau di tempat yang banyak debunya
Penulis: Cicik Novita
Editor: Abdul Hadi