tirto.id - Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan dirinya tidak berniat untuk pensiun dini usai posisinya sebagai Panglima TNI digantikan oleh Marsekal Hadi Tjahjanto. Masa aktif Gatot di TNI baru resmi memasuki fase pensiun pada 1 April 2018.
"Ya saya perwira tinggi Mabes TNI, tidak akan pensiun dini," kata Gatot usai pelantikan penggantinya, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto di Istana Negara Jakarta, pada Jumat (8/12/2017) seperti dikutip Antara.
Saat ditanya apakah dirinya akan memasuki dunia politik usai pensiun dari TNI, Gatot enggan menjawab dengan alasan kini masih menjadi perwira aktif sampai akhir masa jabatan tiba. Selama ini, nama Gatot kerap muncul dalam kesimpulan sejumlah hasil survei sebagai salah satu tokoh yang masuk dalam daftar kandidat potensial di Pilpres 2019.
"Saya masih perwira aktif, sampai akhir Maret (2018), jabatan saya jadi pati mabes TNI," begitu jawab Gatot.
Selain itu, Gatot juga mengaku tidak memberikan pesan khusus kepada Hadi selaku penerus jabatannya dalam memimpin TNI. Dia beralasan Hadi saat ini adalah atasannya.
"Saya tidak memberi pesan apa-apa. Mengapa? Karena Pak Hadi sekarang adalah atasan saya. Sejak tadi disampaikan dalam Keputusan Presiden, sejak ditandatangani surat ini maka secara resmi (Panglima TNI) adalah Pak Hadi maka tidak etis saya memberikan nasehat ke Pak Hadi karena saya adalah sekarang perwira Pati Mabes TNI," kata Gatot.
Sedangkan terkait program kerja Hadi, menurut Gatot, rencana kegiatan Mabes TNI sudah dibuat bersama-sama antara kepala staf angkatan dan pimpinan TNI. Rancangan program itu ada yang untuk setiap tahun dan juga per lima tahun.
"Sehingga tidak ada program-program khusus hanya berdasarkan prioritas sesuai dengan kondisi situasi tahun tersebut. Selama ini saya dan Pak Hadi kan bersama-sama terus. Markasnya tinggal jalan kaki saja, jadi tidak ada masalah lagi," kata Gatot.
Adapun Panglima TNI baru Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan akan melanjutkan program kerja yang sudah direncanakan oleh pendahulunya Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
"Banyak yang diberikan oleh Jenderal Gatot. Apa yang sudah direncanakan Jenderal Gatot adalah sinkronisasi kekuatan (pertahanan) pembangunan nasional," kata Hadi usai dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta, pada hari ini.
Hadi melanjutkan, "Ada lima program prioritas pembangunan di Natuna, Tarakan, Morotai, Biak, Merauke dan Selaru akan kita lanjutkan. Itu sejalan dengan program pembangunan yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo."
Menurut Hadi, program itu termasuk dengan pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI yang disesuaikan dengan Rencana Strategis (Renstra) 2014-2019. "Alutsista TNI saat ini berpedoman pada 'Minimum Essential Force'. Saat ini sudah masuk renstra kedua 2014-2019 sehingga kita menunggu saja apa yang segera harus dipenuhi," kata dia.
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom