tirto.id - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan memperluas penerapan sistem ganjil genap di Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Setelah diberlakukan di Gerbang Tol Bekasi Timur dan Bekasi Barat, ganjil genap bakal mulai berlaku juga secara efektif di Gerbang Tol Tambun pada awal Desember 2018.
“Pembatasan ganjil genap kita lakukan mulai dari pukul 05.00 sampai dengan 10.00 WIB. Kami ingin hasilnya terus berkembang. Dengan kebijakan ganjil genap ini, orang yang dari Jakarta, dari jarak jauh, diberi kesempatan,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat jumpa pers di Grand Dhika City, Bekasi pada Selasa (20/11/2018).
Budi mengklaim kebijakan ganjil genap telah membuahkan hasil. Misalnya, kecepatan kendaraan di jalan tol Jakarta-Cikampek meningkat di kisaran 30-40 persen. Sedangkan kepadatan kendaraan diklaim menurun 30 persen.
Budi menambahkan, dari aspek lingkungan, kandungan karbondioksida cenderung menurun karena jumlah kendaraan yang melintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek bisa ditekan.
“Banyak manfaat yang diperoleh. Namun masih perlu adanya proses edukasi sehingga masyarakat menggunakan angkutan massal. Ini adalah kegiatan yang dilakukan karena kita menginginkan kecepatan [kendaraan] yang lebih tinggi,” ujar Budi.
Sementara itu, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kemenhub berkomitmen untuk menambah jumlah bus umum. Penyediaan bus tersebut sebagai kompensasi agar masyarakat mau beralih ke sarana transportasi publik.
“Diharapkan para pengguna bisa beralih di sana. Sekarang masih sosialisasi,” kata Sekretaris BPTJ Kemenhub Hindro Surahmat.
Langkah untuk mempertahankan kebijakan ganjil genap dilakukan karena kemacetan di ruas tol Jakarta-Cikampek dinilai merisaukan. Tak hanya dipengaruhi padatnya kendaraan yang melintas, kemacetan di sana juga disebabkan oleh konstruksi proyek pemerintah, di antaranya seperti pembangunan jalur kereta cepat, kereta api ringan (LRT), dan Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II (Elevated). Karena itu, Kemenhub meminta pengerjaan konstruksi proyek kereta cepat dan LRT ditunda sampai Juni 2019.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Addi M Idhom