tirto.id - Terhenti di laga delapan besar, pasangan pebulu tangkis ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Debby Susanto akan "diceraikan" kembali selepas turnamen All England 2018 berakhir.
"Back to reality ya? ha ha ha. Mungkin seperti itu ya. Tapi ke depannya seperti apa kan kita tidak tahu keputusan pelatih. Tetapi sementara ini ya ke pasangan masing-masing," kata Debby dalam keterangan PBSI yang diterima di Jakarta, Sabtu (16/3/2018) malam.
Usai kandas di putaran perempat final turnamen berlevel Super 1.000 ini, Praveen dipastikan akan kembali berduet bersama Melati Daeva Oktavianti, sementara Debby akan balik bersama Ricky Karanda Suwardi.
Di turnamen berhadiah total satu juta dolar Amerika ini, Praveen/Debby tak bisa mengulang kesuksesan mereka dua tahun silam. Saat itu, mereka berhasil menjadi juara.
Perjuangan mereka terhenti di putaran perempat final oleh wakil Denmark, Mathias Christiansen/Christinna Pedersen, dengan skor 16-21, 15-21.
Pertandingan tersebut sempat berlangsung ketat di awal gim pertama, sayangnya sejumlah kesalahan-kesalahan sendiri yang dilakukan Praveen/Debby membuat pasangan Denmark kian unggul.
"Kami sudah coba yang terbaik dan berusaha semaksimal mungkin, mereka memang bagus. Dibanding dengan Joachim Fischer Nielsen, Christiansen lebih lincah, gerakannya cepat, mungkin karena Fischer lebih tinggi," kata Praveen.
Selain itu, menurut Debby, lawan mereka kali ini masih bermain lebih rapi, jarang melakukan kesalahan sendiri walau disebutnya mereka sama-sama siap.
"Kami juga merasa dirugikan dengan keputusan hakim servis, apalagi saya, batas tingginya kan sedada saya, sudah servis tenis itu kalau sedada. Sementara lawan mau servis lob atau seperti apa pun servisnya, tidak ada yang dinyatakan fault," ujar Debby.
Dengan hasil ini, Indonesia kini hanya punya satu wakil di semifinal melalui pasangan ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Selain Praveen/Debby, pasangan ganda campuran Hafiz Faisal/Gloria Emanuelle Widjaja pun harus terhenti di perempat final.
Penulis: Ibnu Azis
Editor: Ibnu Azis