tirto.id - Staf Khusus Menteri BUMN Erick Thohir, Arya Sinulingga mengklaim, pembentukan panitia khusus (pansus) yang diusulkan oleh Komisi VI DPR RI tidak akan efektif untuk menyelesaikan kasus Jiwasraya.
"Bahwa untuk pansus, kita lagi cari investor. Jadi kalau ada keyakinan investor masuk kalau ada pansus silakan," jelas Arya di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Senin (13/1/2020).
"Tapi kalau ternyata investor masuk harus menunggu selesainya politik siapa yang dirugikan? Kan nasabah. Nasabah mau nunggu pansus selesai atau mau dana kembali cepat," lanjut Arya.
Ia tidak yakin dengan pembentukan pansus akan mempercepat dana nasabah Jiwasraya kembali dalam tempo cepat. Mengingat birokrasi yang ada di dalam negeri begitu rigit.
"Kalau Mas Andre [anggota Komisi VI] yakin usulkan pansus uang nasabah kembali cepat, silakan. Tapi kalau ternyata ada pansus investor, jadi nunggu selesai, bang Andre tanggung jawab ke nasabah. Jadi Bang Andre perlu firm kalau ada pansus uang nasabah kembali," ujar Arya.
Hingga saat ini, kata Arya, proses pencarian invesor untuk Jiwasraya masih dalam proses. Prediksinya, Jiwasraya akan disuntik oleh invesor asing.
"Biarkanlah kami bekerja, Pak Erick bekerja, Pak Wamen kerja, teman-teman Jiwasraya kerja, gimana kembalikan uang ke nasabah. Investornya masih proses dan sepertinya akan asing," kata dia.
Diketahui, anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Andre Rosiade mendesak DPR membentuk Panitia Khusus (Pansus) Jiwasraya untuk mengusut dugaan skandal di PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
Hal itu disampaikan Andre dalam Rapat Paripurna DPR ke-7 dengan agenda Pembukaan Masa Persidangan II Tahun Sidang 2019-2020 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (13/1/2020).
Pembentukan Pansus juga mendapat dukungan dari Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad. Sufmi merupakan potikus separtai Andre Rosiade dari Partai Gerindra.
Menurut Sufmi pembentukan pansus diklaim merupakan amanah dari para konstituennya.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Zakki Amali