tirto.id - Gabriel Garcia Marquez, penulis yang meninggal di usia 87 dan hari ini merayakan ulang tahun kelahirannya ke-91, pernah menyatakan bahwa ia ingin menjadi sutradara film.
Novelis pemenang hadiah Nobel dan pelopor genre realisme magis ini, kepada Los Angeles Times, menuturkan kedekatannya dengan dunia film dan bioskop.
"Saya merasa bahwa bioskop adalah media yang tidak memiliki keterbatasan dan di dalamnya segala sesuatu mungkin terjadi,” kata Marquez.
Meski begitu, ia lanjut menjelaskan, bioskop mempunyai banyak batasan ketika ia sudah masuk dalam ranah industri seni.
Karya Marquez menginspirasi banyak adaptasi film. Penulis asal Kolumbia ini juga pernah menulis beberapa skenario film serta ulasan film.
Sayangnya, bagi seorang penulis yang terkenal dengan prosa visualnya yang nyata, karya Marquez sering terbukti sulit diterjemahkan ke layar lebar, karena film-film yang dihasilkan jarang hidup sesuai dengan materi sumbernya.Dalam sebuah wawancara tahun 1981 di Paris Review, Marquez ditanya tentang bukunya yang berhasil diterjemahkan ke layar.
"Menurut saya tidak ada satu film [adaptasi novel] yang dapat secara utuh menggambarkan kisah-kisah di novel bagus, tapi terdapat banyak sekali film bagus yang berasal dari novel yang buruk," jawabnya.
Penulis yang lahir pada 6 Maret 1927 ini termasuk salah satu penulis berpengaruh di dunia pada abad ke-20. Salah satu karyanya yang terkenal adalah Cien Anos de Soledad (1967) dan One Hundred Years of Solitude.
Bahkan, energi besarnya untuk menulis tidak padam oleh diagnosa kanker pada tahun 1999. Marquez masih sempat menulis memoar Vivir para contarla (2002; Living to Tell the Tale), yang berfokus pada 30 tahun usianya.
Pada tahun 2004, Marquez kembali menulis fiksi dengan melahirkan karya Memoria de mis putas tristes (Memories of My Melancholy Whores), sebuah novel tentang seorang pria kesepian yang akhirnya menemukan makna cinta saat dia menyewa seorang pelacur perawan untuk merayakan ulang tahunnya ke 90. Sepuluh tahun setelah menulis Memories of My Melancholy Whores, ia meninggal.
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani