Menuju konten utama
Biologi

Fungsi Sistem Transportasi pada Manusia dan Organ Penyusunnya

Apa saja fungsi sistem Transportasi pada manusia dan organ penyusunnya? Berikut penjelasannya akan diuraikan singkat pada artikel ini.

Fungsi Sistem Transportasi pada Manusia dan Organ Penyusunnya
Ilustrasi organ tubuh manusia. FOTO/Istockphoto

tirto.id - Tubuh manusia bekerja dengan melibatkan berbagai sistem kompleks. Salah satu sistem yang punya fungsi penting bagi tubuh manusia adalah sistem transportasi.

Menurut Tjitjih Kurniasih dalam Sistem Organ Manusia (2018), sistem transportasi manusia adalah sistem dalam tubuh manusia yang bertugas membawa atau mengangkut zat-zat dari suatu organ ke organ lainnya.

Sistem transportasi pada manusia juga dikenal dengan sistem peredaran darah. Sesuai sebutannya, sistem transportasi pada manusia tersusun atas organ yang mengangkut oksigen, sirkulasi darah, dan pernapasan.

Fungsi sistem transportasi bagi tubuh sangat penting. Salah satu fungsi sistem transportasi adalah menjaga agar sel-sel manusia tetap memperoleh oksigen dan nutrisi.

Tak hanya itu, sistem transportasi manusia juga berfungsi sebagai pembuang limbah hingga menjaga suhu tubuh. Tanpa sistem transportasi, limbah dan racun akan memenuhi tubuh dan merusak sel dan jaringan sehingga menghambat kinerja organ.

Dikutip dari Vital Heart and Vein, tanpa sistem transportasi, darah di dalam tubuh tidak dapat mengalir. Akibat pergerakan darah yang terbatas ini, tubuh mengalami pembengkakan dan penurunan suhu.

Selain itu sel-sel yang tidak memperoleh oksigen dan nutrisi perlahan-lahan mati dan merusak jaringan. Jika ini terus terjadi maka organ tubuh akan rusak dan berimbas pada kegagalan organ lainnya.

Oleh karena itu, sistem transportasi pada manusia ini perlu selalu dijaga karena fungsinya yang sangat vital.

Sistem Transportasi pada Manusia Tersusun atas Organ Apa?

Setidaknya, ada tiga kelompok organ yang menyusun sistem peredaran darah, termasuk komponen darah, alat transportasi, dan alat pernapasan.

Menurut Yudadi Tri Nugraeny dalam Ringkasan Materi dan Latihan Soal IPA Kelas VIII SMP (2019) komponen darah terdiri dari eritrosit, leukosit, trombosit, dan plasma darah.

Lalu, alat transportasi terdiri dari jantung, arteri, dan vena. Sementara itu, alat pernapasan terdiri dari paru-paru.

Berikut penjelasan kelompok organ yang menyusun sistem transportasi manusia:

1. Komponen darah

Komponen darah punya peran penting dalam sistem transpor manusia. Darah berfungsi sebagai pengangkut zat-zat yang diperlukan dan tidak diperlukan tubuh.

Zat yang diperlukan tubuh akan diantarkan ke berbagai sel tubuh, sedangkan zat limbah akan dibuang. Tak hanya itu, komponen darah juga berperan dalam menjaga sistem transportasi tetap aman.

Komponen darah ada yang bekerja sebagai sistem kekebalan untuk menghancurkan bakteri dan pembekuan jika terjadi cedera yang menyebabkan luka. Komponen darah dalam sistem transportasi terdiri dari empat, yaitu:

    • Eritrosit: disebut juga dengan sel darah merah. Berfungsi untuk mengangkut oksigen dari paru-paru dan mengedarkannya ke seluruh tubuh.
    • Leukosit: disebut juga dengan sel darah putih. Berperan dalam sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit.
    • Trombosit: membantu proses pembekuan darah untuk menghentikan pendarahan ketika terjadi luka atau cedera.
    • Plasma darah: cairan dalam darah yang mengandung air, elektrolit, protein, dan zat-zat lain yang membawa nutrisi, hormon, dan limbah ke seluruh tubuh.

2. Alat transportasi

Sistem transpor manusia tentunya tidak bisa bekerja secara optimal tanpa alat transportasi. Alat transportasi berguna sebagai roda penggerak sistem transportasi manusia.

Berikut beberapa organ yang terlibat sebagai alat transportasi di sistem transportasi manusia:

    • Jantung: organ yang berfungsi dalam memompa darah ke seluruh tubuh, menjaga sirkulasi darah yang berkelanjutan.
    • Arteri: pembuluh darah yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh, mengangkut oksigen dan nutrisi.
    • Vena: pembuluh darah yang membawa darah kembali ke jantung, membawa karbon dioksida dan produk sisa metabolisme.

3. Alat pernapasan

Organ lain yang terlibat dalam sistem tranportasi manusia adalah alat pernapasan, yaitu paru-paru. Masih menurut Nugraeny, paru-paru menjadi tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida yang dibawa oleh darah melalui arteri dan vena.

Oksigen dan karbon dioksida ini nantinya akan bergerak keluar masuk tubuh manusia melalui proses pernapasan. Proses pernapasan ini tentunya melibatkan organ pernapasan lainnya, mulai dari rongga hidung, faring, trakea, bronkus, bronkiolus, dan alveolus.

Apa Fungsi dari Sistem Transportasi pada Tubuh Manusia?

Sistem transportasi manusia atau sistem peredaran darah berperan penting dalam mengedarkan zat-zat yang diperlukan tubuh ke berbagai organ dan jaringan. Zat-zat yang diperlukan tubuh itu termasuk oksigen dan nutrisi.

Oksigen dan nutrisi ini dibutuhkan oleh sel-sel yang membentuk jaringan berbagai organ agar ia bisa bekerja dengan baik. Sistem transportasi manusia juga bertugas dalam membuang limbah dan racun di dalam tubuh.

Menurut Heri Setiadi dalam Sistem Peredaran Darah (2020), berikut ini beberapa fungsi penting dari sistem transportasi pada tubuh manusia:

1. Mengangkut gas pernapasan

Sistem transportasi pada tubuh manusia berfungsi dalam mengangkut gas pernapasan, yaitu oksigen dan karbon dioksida.

Oksigen dikirimkan oleh organ tansportasi dari paru-paru ke seluruh tubuh. Sedangkan, karbon dioksida diambil dari seluruh jaringan tubuh kembali ke paru-paru untuk dikeluarkan dalam sistem pernapasan.

2. Mengangkut nutrisi dan hormon

Sistem transportasi pada tubuh juga bertugas dalam mengangkut nutrisi dan hormon. Nutrisi yang diedarkan oleh sistem transportasi berasal dari makanan dan minuman yang dikonsumsi manusia.

Nutrisi-nutrisi ini nantinya akan diproses di berbagai organ tubuh dan dipecah menjadi energi. Selain mengangkut nutrisi, sistem transportasi juga mengangkut hormon ke berbagai organ tubuh.

Dikutip dari Health Central, hormon yang diangkut oleh sistem transportasi punya tugas yang berbeda-beda, termasuk membantu jaringan untuk bekerja secara efektif.

3. Mengangkut sisa metabolisme

Sistem transportasi juga membantu dalam mengangkut produk sisa metabolisme, seperti karbon dioksida dan produk sisa lainnya. Sisa metabolisme ini dikumpulkan dari berbagai sel menuju ke organ-organ yang bertugas dalam memproses dan mengeluarkannya dari tubuh.

4. Mempertahankan suhu tubuh

Sistem transportasi juga berfungsi dalam mempertahankan suhu tubuh. Fungsi mempertahankan suhu tubuh ini dilakukan dengan mengatur distribusi darah ke berbagai bagian tubuh.

Saat suhu tubuh meningkat, pembuluh darah akan melebar yang disebut dengan vasodilatsi. Pelebaran pembuluh darah ini dilakukan untuk membantu tubuh menurunkan suhunya.

Sebaliknya, ketika suhu tubuh menurun, pembuluh darah menyempit untuk menjaga tubuh panas.

5. Mengatur derajat keasamaan dan ion tubuh

Fungsi sistem transportasi pada manusia lainnya adalah mengatur derajat keasaman (pH) dan ion tubuh. Derajat keasaman atau PH berguna untuk membantu pengiriman oksigen ke jaringan hingga memperbaiki struktur protein.

Derajat keasaman tubuh ini bisa dikendalikan dengan mekanisme homeostatis, yaitu ketika tubuh dalam kondisi stabil.

Sementara itu, ion atau elektrolit adalah zat penting untuk menjaga kelancaran aliran komunikasi antar organ tubuh. Ion ini terkandung dalam salah satu komponen sistem transportasi, yaitu plasma darah.

6. Mencegah tubuh kehilangan cairan saat terluka

Sistem transportasi juga berfungsi dalam mencegah tubuh kehilangan cairan saat terluka. Ini berkat keberadaan komponen darah, yaitu trombosit yang berfungsi dalam membekukan darah.

Proses pembekuan darah ini dilakukan agar tubuh tidak kehilangan darah berlebihan ketika terjadi luka atau cedera.

7. Mengatur keseimbangan darah dan cairan interstisial

Sistem transportasi juga membantu mengatur distribusi cairan darah ke seluruh tubuh. Fungsi ini bermanfaat dalam menjaga keseimbangan yang tepat antara darah dan cairan interstisial.

Cairan interstisial sendiri adalah cairan yang mengelilingi sel-sel di luar pembuluh darah. Cairan ini berfungsi sebagai perantara pengiriman nutrisi ke sel dan menjaga komunikasi antar sel.

Baca juga artikel terkait BIOLOGI atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Dhita Koesno