Menuju konten utama

Fraksi DPR Tidak Sepenuhnya Sepakat Bamsoet Jadi Ketua MPR

Partai Golkar akan mengusung Bambang Soesatyo sebagai Ketua MPR. Niatan tersebut direspon positif oleh Partai Nasdem, tapi PPP dan PKB ingin kadernya menjadi Ketua MPR.

Fraksi DPR Tidak Sepenuhnya Sepakat Bamsoet Jadi Ketua MPR
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo. ANTARA/Wuryanti Puspitasari

tirto.id - Partai Golkar akan mengajukan Bambang Soesatyo untuk menjabat sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI. Namun, niatan tersebut tidak mudah karena tidak semua partai sepakat. Beberapa partai ingin kader mereka menjadi pimpinan tertinggi MPR daripada Bamsoet (sapaan Bambang).

Wakil Ketua Koordinator Bidang Kepartaian Partai Golkar, Darul Siska menyampaikan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sepakat mengusulkan Bambang Soesatyo menjadi Ketua MPR RI 2019-2024. Golkar yakin keberhasilan Bamsoet memimpin DPR RI sejak Januari 2018 hingga September 2019 akan bermakna positif bagi MPR RI.

"Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto setuju mengusulkan Bamsoet menjadi Ketua MPR dari unsur Partai Golkar. Sebagai kader terbaik yang siap ditempatkan dimanapun oleh partai, Insya Allah Bamsoet bersedia," ujar Darul Siska dalam keterangannya, Sabtu (28/9/19).

Usulan agar Bamsoet menjadi Ketua MPR disambut positif Partai Nasional Demokrat (Nasdem). Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G. Plate meyakini Bamsoet akan diterima oleh partai koalisi sebagai ketua MPR.

Plate juga memastikan, partainya setuju posisi ketua MPR diserahkan kepada Partai Golkar lantaran telah terjadi konsolidasi antara kubu Bamsoet dan kubu ketum Golkar Airlangga Hartarto.

Dua calon Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo sebelumnya bertemu pada Jumat malam, 27 September 2019. Hasil konsolidasi, Airlangga disebut akan mendorong Bamsoet menjadi Ketua MPR sementara Bamsoet mendukung Airlangga menjadi Ketua Umum periode selanjutnya

"Kalau tanya sama saya, ya Bambang teman saya, sahabat saya, saya tahu integritasnya, saya tahu komitmennya, saya tahu dia cukup luwes dalam melakukan komunikasi dan lobi. Ya bagus, tetapi jangan mendahului proses politik," ujar Johnny saat ditemui di sela acara pembekalan Anggota MPR periode 2019-2024 di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (29/9/2019).

NasDem sendiri telah menjalin komunikasi khusus dengan Golkar. Ketua Umum NasDem Surya Paloh dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, kata Johnny telah bertemu pada Jumat lalu. Johnny tak menampik pembicaraan keduanya membahas soal kursi Ketua MPR.

"Intinya Golkar dan NasDem memiliki komunikasi yang baik. Keputusan KIK pekan depan paling lama," ujar Johnny.

Tidak Didukung Rekan Koalisi Kerja Lain

Meski tergabung dalam satu koalisi pengusung Jokowi, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tetap akan mengusung Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai Ketua MPR. Anggota Dewan Syura PKB Maman Imanulhaq mengklaim memiliki alasan mengapa harus PKB yang menempati posisi tertinggi di MPR.

"Dilihat dari senioritas dan dilihat dari posisi ketua umum, kita akan terus berusaha menjadikan Gus Muhaimin sebagai pimpinan, ketua MPR," ujar Maman saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, (29/9/2019).

PKB tidak khawatir meski partai Golkar mengusung Bamsoet dan telah mendapatkan dukungan dari Partai NasDem. Maman mengatakan, masih ada waktu untuk PKB melakukan lobi dengan fraksi-fraksi lainnya dan dengan DPD.

"Komunikasi politiknya akan terus gencar kami lakukan tapi sekali lagi kami punya argumen yang lebih rasional, argumen yang lebih implementatif tentang pentingnya ketua MPR dari PKB," pungkas Maman.

Penolakan juga disampaikan oleh PPP. Wasekjen PPP Achmad Baidowi menyatakan PPP akan memajukan Sekjen PPP Arsul Sani daripada Bambang Soesatyo. Partai berlambang Ka'bah itu sudah sepakat untuk mendorong Arsul sebagai Ketua MPR.

"Pak Arsul lah yang kita usulkan jadi Ketua MPR," kata Baidowi di kompleks parlemen, Jakarta, Minggu.

Baca juga artikel terkait KETUA MPR atau tulisan lainnya dari Bayu Septianto

tirto.id - Politik
Reporter: Bayu Septianto
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Andrian Pratama Taher